Senin, 29 Maret 2021

MERAIH SUKSES DENGAN AKHLAQ AL KARIMAH

MERAIH SUKSES DENGAN AKHLAQ AL KARIMAH


HUKUM SUNNATULLOH

Setiap keadaan yang buruk didalam hati anda adalah musuh musuh yang nyata bagi keberlimpahan rejeki Anda. Sebaliknya keadaan yang baik dalam hati adalah sarana keberlimpahan rejeki Anda.

KETENANGAN HATI DAN AKHLAQ MULIA

Yang tertinggi keadaan yang terbaik bagi anda sebenarnya adalah "Ketenangan Jiwa atau Hati" yaitu dengan jalan mendekatkan diri kepada Allah bersama Dzikrullooh dan Berakhlaq yang Mulia dengan Amalan yang sholichah.

Adapun Penguatan Dzikrulloh   amal-amalan hati yang baik dibangun melalui Rasa shabar, Syukur, Tawakkal, Ikhlas dan Ridho karena kita Beriman  Ichsan dan Bertaqwa kepada Allah.

Adapun penguatan Akhlaq yang Mulia dibangun dengan  rasa kasih sayang dan dibangun melalui sikap sikap, tindakan, pemikiran atau perasaan dan ucapan baik yang nyata yang tulus ikhlash.

DZIKRULLOH

1. PENGEMBANGAN RASA SHABAR

Menguatkan ketahanan hati  saat mengalami hal urusan yang berat, saat menjalani  yang tak disukai ataupun yang disukai agar dalam keadaan yang terbaik yakni TETAP MENTAATI ALLAH DAN ROSULULLOH. Artinya keadaan itu tidak membawa kita kepada kesalahan dan dosa dosa.

Yaitu saat mendapatkan mushibah, saat sakit, saat kesulitan dan kurang terpenuhinya kebutuhan hidup, saat mendapati sikap yang buruk dari manusia, saat menjalani kewajiban Agama walaupun kurang suka dan menjauhi Larangan Agama walaupun disukai.

Orang shabar tak akan mudah marah, tak mudah berbuat aniaya, tak mudah kecewa atau putus asa.

Orang shabar tak akan melalaikan perintah Agama dan tak akan melanggar larangan Agama.

Itulah shabar itu mengerti bahwa shabar itu banyak kebaikannya. Shabar karena berharap Ridho Allah dengan dzikir atau ingat peduli kepada Allah dengan bershabar lalu hatinya menjadi Tenang dan Bahagia.

2. PENGEMBANGAN RASA SYUKUR

Memahami kebaikan dari Allah dan Menyadari adanya atau hadurnya ni'mat Allah yang tak pernah ada putusnya. Dan mengetahui bahwa Allah lah yang menjadi sumber segala kebaikan hidupnya. Lalu berkembanglah rasa Terima kasih kepada Allah di dalam dirinya dalam hatinya dalam setiap melalui aktivitas dalam kehidupannya, baik dari perkara yang kecil sampai perkara yang besar.

Seseorang tidak akan dapat mencapai rasa syukur yang sebenar-benarnya kepada Allah sampai dirinya "benar-benar menyadari" bahwa tidak pernah putus ni'mat Allah kepadanya, sekalipun itu hanya satu kedipan mata, hanya satu tarikan nafas atau hanya satu gerakan jari jemari. Apalagi kalau dihitung semua pemberian Allah, maka tak akan pernah terhitung jumlahnya selama-lamanya.

Dan ia pun mengerti bahwasanya datangnya kebaikan-kebaikan yang sedang dini'matinya dan segala kemampuannya berbuat kebaikan yang dihiaskan Allah pada dirinya itu semata-mata datangnya hanyalah dari Sisi Allah semata.

Contoh Contoh Rasa Syukur :

• Saat dia setelah mandi, buang air kecil atau besar atau mencuci pakaian atau sekedar mencuci tangan, maka kesadarannya menggiring dirinya mengucapkan "Terima kasih Yaa Allah, Segala puji bagi Mu Yaa Allah telah kau bersihkan badanku dengan air ini dari kotoran ini dan telah menyelamatkanku dari bahaya penyakit".

• Saat dia turun dari kendaraan maka kesadarannya menggiring dirinya mengucapkan dirinya untuk mengucapkan "Terima kasih segala puji bagimu Yaa Allah yang telah memperjalankanku dan menyelamatkanku dari bahaya dalam perjalananku dan menyampaikan ku pada tujuanku dalam keadaan Sejahtera"

• Saat dia selesai makan dan minum, maka kesadarannya menggiring dirinya mengucapkan dirinya untuk mengucapkan "Terima kasih segala puji bagimu Yaa Allah yang telah memberiku rezeki yang baik-baik dan mengingatkan ku serta menguatkanku semoga aku menjadi orang yang berserah diri kepada-Mu."

• Saat dia berpakaian maka kesadarannya menggiring dirinya mengucapkan dirinya untuk mengucapkan "Terima kasih segala puji bagimu Yaa Allah yang telah menutupi aibku dan menghiasi diriku dengan kain tutupan yang indah ini dan melindungiku dari keburukan yang menerpa kulit tubuhku."

• Saat dia berkumpul dengan keluarga atau bersilaturrochim maka kesadarannya menggiring dirinya mengucapkan dirinya untuk mengucapkan "Terima kasih segala puji bagimu Yaa Allah yang telah mengumpulkanku dengan keluargaku dan orang yang kucintai, semoga engkau jadikan aku termasuk orang-orang yang berbuat kebaikan dan manfaat."

• Saat dia berjalan atau  beraktivitas bekerja, maka kesadarannya menggiring dirinya mengucapkan dirinya untuk mengucapkan "Terima kasih segala puji bagimu Yaa Allah yang telah memberiku kesehatan, kekuatan dan kesempatan untuk meraih rezeki darimu berharap kebaikan darimu semoga diriku mendapatkan keberkahan dari-Mu dengan apa yang kukerjakan saat ini."

• Saat dia mendapatkan pertolongan dalam urusannya maka kesadarannya menggiring dirinya mengucapkan dirinya untuk mengucapkan "Terima kasih segala puji bagimu Yaa Allah yang telah mengirimkan pertolongan-Mu melalui ini,  semoga Engkau menghiasiku dengan rasa syukur kepada Engkau dan dan terima kasih kepada orang yang Engkau utus."

• Mengucapkan "Terima kasih segala puji bagimu Yaa Allah yang telah memberiku ni'mat nafas, ni'mat hidup, ni'mat teman, ni'mat saudara, ni'mat istri dan anak yang baik, ni'mat pekerjaan yang selama ini kujalani, ni'mat kesehatan dan seluruh ni'mat yang tidak mampu ku menghitungnya.

Terima Kasih Yaa Rosulallooh
Yaa 'Abdallooh.

Maka orang-orang yang bersyukur kepada Allah itu selalu ingat kepada Allah atau Dzikrullah bersama rasa syukur kepada-Nya. Maka itulah dia merasa bahagia dan tenteram dengan-Nya.

3. PENGEMBANGAN RASA IKHLASH

Ikhlas itu murni tak bercampur. Adapun maksudnya ikhlas disini adalah hanya menyembah kepada Allah dan hanya berharap kepada Allah jua. Tidak menyembah kepada selain Allah dan tidak mengharap kepada selain Allah.

Orang yang ikhlas adalah orang yang mengerti bahwa tidak ada yang patut disembah dan dicari ganjaran pahalanya selain Allah. Karena hanya Allah yang bisa memberikan balasan yang terbaik dalam dunia dan kekal di akhirat.

Jika dia mencari pahala kepada selain Allah maka tidak ada yang akan diberikan Allah baginya baik dunia dan akhirat selain siksaan.

Orang yang ikhlas juga mengetahui bahwa Hanya Allah Yang pantas dipinta dan diharap. Karena allah-lah Yang Maha kaya yang dapat memberikan segala permintaan setiap hamba-hamba-Nya.

Sedangkan meminta kepada selain Allah sama saja mendatangi kemarahan, karena makhluk itu tidak pernah bisa memenuhi permintaan manusia dan kalaupun memberi hanya jumlah yang sedikit dan itupun dengan rasa benci karena tidak suka dipintai alias kikir.

Ikhlash dalam beramal, ikhlash dalam menjalani tugas keagamaan atau sosial adalah dalam rangka mencari Ridho Allah semata. Dan mengikhlaskan dalam menerima kenyataan yang pahit didalam kehidupan sehari-hari, semata mata didorong oleh harapan mencapai kebaikan hakiki di Sisi Allah. Keikhlasan dapat meringankan bebanan diri karena orang orang yang ikhlash itu di sertai Allah dan mendapat pertolongan dari Allah, sehingga menjadi mudah urusan yang dijalaninya.

Orang yang ikhlas itu menjadi tenang dan tenteram dengan dzikrulloh menjalani Keikhlasan.

4. PENGEMBANGAN RASA TAWAKKAL

Orang-orang yang bertawakkal kepada Allah itu mengerti dan merasa yaqin bahwa Allah yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya. Dan orang-orang yang bertawakkal kepada Allah itu mengerti bahwa tidak ada yang dapat berlaku atau terlaksana di dalam kehidupan selain dengan hanya bertawakkal kepada Allah atau memasrahkan segala Nya kepada Allah.

Bertawakkal dengan makna segala aktivitas yang telah dilaksanakan hanyalah sebagai wujud ketaatan sebagai hamba atas setiap yang diperintahkan Allah Tuhannya yaitu berbuat amal yang baik dan menjauhi yang dilarang-Nya. Sedangkan segala hasil dipasrahkan diserahkan kepada Allah Sang Maha Wenang Menentukan Hasil. Karena hasil itu hanyalah sebagai Pemberian Semata dari Allah sedangkan amalan hamba itu hanyalah sebagai bukti bahwa dia Hamba Semata.

Koq begitu !?

Ya karena kita ada hanya karena Allah ciptakan,

Kita kuat karena Allah kuatkan Kita mampu karena Allah mampukan,

Kita ahli karena Allah ahli kan Seluruh lahir dan batin hanyalah pinjaman semata-mata dari Allah,  buktinya bahwa ketika seseorang meninggal dunia, maka orang orang berkata,  "Innaa Lillaahi Wa Innaa ilaihi Roji'uun" (Sesungguhnya segala sesuatu hanya milik Allah dan kepada Allah lah kembalinya).

Barangsiapa yang berbuat baik maka akibat kebaikanlah yang kembali kepadanya dan itu baginya. Dan Siapa yang berbuat buruk maka akibat keburukanlah yang kembali kepadanya dan itu baginya.

5. PENGEMBANGAN RASA RIDHO

Hanya orang-orang yang memahami tentang Allah dan Telah Mengenal Allah saja yang dapat sebaik-baiknya menjalani kehidupan dunia dengan Rasa Ridho. Karena mereka hsnya mengharapkan kehidupan akhirat, sedangkan dunia hanyalah perjalanan bak musafir. Orang-orang inilah yang paling tenang hatinya dalam menjalani kehidupan dunia. Mereka tidak terlampau hirau dengan kehidupan dunia karenanya mereka tidak terpengaruh oleh kehidupan dunia itu. Perasaan hati dan badan mereka hanya mereka serahkan bagi persiapan menuju ke kehidupan akhirat samata-mata.

Yang paling rendah daripada itu yang masih tidak mampu menandingi mereka yaitu orang-orang yang belajar untuk bersikap Ridho terhadap segala ketentuan hidup yang telah Allah tentukan bagi mereka. Karena mereka masih terkadang merasa keberatan dengan pahitnya kehidupan dunia karena di hati mereka masih ada keinginan terhadap kesenangan keduniawian.

AKHLAQ YANG MULIA

6. PENGEMBANGAN UCAPAN YANG BAIK

Menjauhi segala perkataan perkataan yang buruk yang dilarang oleh agama dan tentunya itu juga tidak disukai oleh manusia yang normal.

Tidak boleh sampai menyakiti hati seorang pun dengan perkataan lidahnya. Maka segala perkataan yang buruk itu menjadi penghalang penghalang kebaikan bagi diri untuk mencapai kebaikan kebaikan yang ingin diraihnya.

Bukan kepada siapa boleh mengucapkannya dan bukan kepada siapa tak boleh mengucapkannya, karena setiap perkataan yang buruk itu hanyalah sebab sebab keburukan yang akan didapat bagi pengucapnya itu sendiri.

Karena setiap perkataan akan kembali akibatnya kepada si pengucap.

Karena ucapan yang baik adalah energi yang positif yang dapat menarik kebaikan, sedangkan ucapan yang buruk akan menarik energi yang negatif.

Oleh sebab itu maka hendaknya kita selalu menyebarkan energi yang positif agar kehidupan kita jadi berlimpah dengan kebaikan kebaikan termasuk rejeki. Dan agar mendapatkan apa-apa yang baik sesuai dengan apa yang kita usahakan dan yang kita harapkan.

Jauhilah !!! Segala makian,  segala cercaan, segala celaan,  segala umpatan dan segala perkataan yang buruk lagi menyakitkan walaupun kepada anak kecil anak sendiri, istri, suami, kakak atau adik, agar kita terhindar dari keburukan yang diakibatkan oleh energi negatif yang dipancarkannya.

7. PENGEMBANGAN PERASAAN YANG BAIK

Tidak ubahnya ucapan perasaan adalah juga sama kenyataan akibatnya bagi yang memiliki rasa. Perasaan-perasaan atau pemikiran dan keadaan keadaan kejiwaan seseorang sangat mempengaruhi secara mutlak bagi diri seseorang tersebut. Bilamana perasaan pemikiran dan keadaan jiwanya baik maka akan baik pula yang akan diperolehnya dan sebaliknya bila mana perasaan atau pemikiran dan keadaan jiwanya buruk maka akan buruk pula yang akan diperolehnya.

Jadi berhati-hatilah dengan pemikiran perasaan dan keadaan hati kita masing-masing karena hal itu dapat berdampak buruk kepada diri kita termasuk rejeki juga akan serat dan pastinya banyak hal yang buruk yang diakibatkan oleh perasaan dan pemikiran yang buruk. Hal yang buruk sebagai energi negatif yang dapat menghalangi kita dari kebaikan-kebaikan yang banyak termasuk rejeki.

Apalagi Allah telah berkata bahwa "Aku di sisi sangka hambaku", itu artinya bahwa apapun yang kita sangkakan dan Kia kita yakini tentang apa apa yang terjadi pada diri kita Maka itulah yang akan terjadi pada diri kita. Maka itulah dikatakan bahwa doa itu bukan hanya ucapan yang disampaikan dengan lisan kita kepada Allah, akan tapi sikap-sikap pemikiran dan perasaan kita juga termasuk doa-doa.

Hiasilah diri kita dengan sangka yang baik jangan menyangka yang buruk buruk terhadap "apa-apa yang sedang terjadi pada diri kita" dan jangan pula berkata dengan pernyataan negatif atau berperasaan atas nasib diri sendiri.

Jauhilah pikiran-pikiran atau sangka sangkaan yang buruk terhadap "apa yang bakal terjadi" pada diri sendiri karena itu menjadi penghalang bagi tercapainya segala kebaikan dan rejeki.

8. PENGEMBANGAN TINDAKAN ATAU SIKAP SIKAP YANG BAIK

Untuk bisa atau mau bersikap yang baik atau bertindak yang baik dalam kehidupan sehari-hari dalam menyikapi kenyataan kenyataan kehidupan yang tengah berlangsung dihadapan kita memang bukan hal yang mudah. Namun bukan berarti tidak dapat dilakukan.

Bersikap yang baik dalam menyikapi kehidupan di tengah-tengah keluarga ataupun masyarakat, adalah merupakan tantangan tersendiri. Karena Allah memang menguji diri kita dengan manusia lain, dengan benda-benda dengan pekerjaan dan dalam pergaulan antar manusia.

Mengapa kita mau berbuat baik dan bersikap tetap dalam keadaan yang baik ?

Hal itu dapat terlaksana karena kesadaran bahwa segala apa yang baik yang kita usahakan maka kebaikan pula yang akan kita peroleh. Dan menjadi jalan yang baik menjadi sarana kebaikan atau jalan yang mudah bagi pencapaian keberhasilan dalam kehidupan yang tenang dan bahagia serta kecukupan dalam hal harta dan benda. Karena setiap hal yang baik memiliki energi yang baik yang dapat menarik kebaikan-kebaikan yang banyak. Semakin besar energi yang baik yang kita keluarkan semakin besar pula kebaikan yang akan mengalir pada diri kita .... Insya Allah.

Maka sudah sepatutnya kita kembangkanlah sifat mengasih sayangi kepada sesama makhluq Allah dan menjauhkan sikap aniaya baik aniaya zhohir maupun bathin.

Tanamlah kebaikan kebaikan karena kita sendiri yang menuai hasilnya. 

Bisa dengan bersedekah baik dengan doa, uang, pertolongan, barang, makanan, minuman, sikap yang baik dan senyuman. Dan lakukan yang istiqomah dan dengan niyyatan meringankan bebanan atau memberikan kebahagiaan kepada sesama yang membutuhkan. Dan Jagalah hati dari suasana buruk dan bertentangan, baikkan keadaan hati dan perilaku hati .... Insyaa Allaah beruntung dan bahagia.

9. PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN

Seperti halnya ucapan, penglihatan dan pendengaran dapat mempengaruhi seseorang. Bila penglihatan dan pendengarannya dipergunakannya untuk melihat dan mendengarkan yang baik maka akan positif pula energinya dan dengan itu ia dapat menarik banyak kebaikan zhohir bathin bagi dirinya.

Jika penglihatan dan pendengarannya dipergunakannya untuk melihat dan mendengarkan yang buruk maka akan negatif pula energinya dan dengan itu ia dapat menarik banyak keburukan zhohir bathin bagi dirinya, Na'uudzu Billaahi Min Dzaalik.

***

TEKNIK MERAIH KESUKSESAN HIDUP

•  Bertawbatlah dari segala keburukan dan masuklah kepada segala kebaikan yang Allah Atur dan Janjikan.

• Optimislah diri kita dengan apa yang ada pada diri kita bahwa kita mampu melakukan apa yang kita sedang kita hadapi sebagai tugas hidup untuk memenuhi apa yang kita butuhkan.

• Jangan bermental atau berjiwa miskin ataupun rakus

Yaitu suka meminta-minta ataupun mengemis dengan banyak keluhan padahal kita sendiri masih mampu dan punya untuk memenuhi kebutuhan dengan apa yang kita miliki.

• Janganlah kikir kepada diri sendiri dengan jalan menyimpan semua apa yang kita miliki dan meminta apa yang kita perlukan kepada orang lain. Belanjakan apa yang ada pada diri kita yang telah Allah berikan kepada kita.

•  Jauhilah segala pertentangan, pertengkaran, 

kemarahan, kebencian, kedengkian, jangan sampai menetap dalam jiwamu, karena akan berakibat buruk terhadap apa-apa yang akan bakal kau diperoleh termasuk rejeki. Itu semua adalah energi negatif atau sumber keburukan. Malaikat Rahmat tidak akan mau memasuki rumah yang ada pertengkaran permusuhan dalamnya.

• Dan ingat ingatlah kembali masa-masa yang terbaik dari masa-masa lalu yang telah Allah berikan. Hal tersebut akan memberikan energi yang positif bagi hidup anda melalui alam bawah sadar anda.

•  Berdoalah dalam berbagai macam bentuk. Baik ucapan, sikap atau tindakan, perasaan dan keyakinan. Berdoa dengan doa yang baik dan ikutilah dengan berkelakuan yang baik. Dan selaraskan doa doa yang baik dengan perasaan atau prasangka yang baik pula.

KESIMPULAN

Segala yang positif adalah energi yang besar untuk menyerap segala kebaikan yang lebih banyak termasuk rejeki.

Disisi Kesulitan ada Kemudahan

"Subchaanal Ladzii kholaqol Azwaaja Kullahaa ...."

Apapun Selama Diatas Muka Bumi Ini "Tidak ada yang Kekal" ...!

Termasuk duka nestapa mu !

Ia akan berganti dengan Bahagia ... Yakinlah !

Karena Tuhanmu Bukanlah Penganiaya ! Maka banyaklah mengingat-Nya dengan Mendekatkan Hatimu dengan Serendah rendahnya. Agar bertambah tambah pula kemuliaanmu serta keberkahan yang akan Allah berikan.

 ****

0 komentar:

Posting Komentar