Selasa, 30 Maret 2021

BELAJAR KEPADA IBLIS ( SYETHAN)

 BELAJAR KEPADA IBLIS ( SYETHAN)

Siapa yang Tidak Mau Belajar Agama Dengan Benar, maka ia akan menjadi PENGIKUT HAWA NAFSU DAN TEMAN -TEMANNYA SYETHAN.

Kita semua sebaiknya Belajar Agama kepada seorang Guru Bersanad kepada Rasulullah SAW. Kemudian Carilah Berkah dan Idzin darinya agar kita selamat dan beruntung dalam dunia dan akhirat.

Ilmu sebanyak apapun yang diperoleh tanpa guru tidaklah ada berkahnya. Ilmu agama yang didapat bukan dari belajar berhadapan dengan seorang guru, maka gurunya PASTI SYETHAN dan IBLIS PENDUSTA PENYESAT. Akan tersesat dari Jalan Yang Lurus dan Ilmunya tidak bermanfaat dan hanya akan menjauhkannya dari Keridhoan Allah SWT. Na'uudzu Billaahi Min Dzaalik.

Ada 4 Syarat untuk mencapai Syari'ah dan Rahasianya yaitu Bertaubat dari dosa-dosa, Meninggalkan kefanatikan, Menolak kedudukan dimata orang lain, dan berinteraksi dengan harta halal dan dengan ridho Allah.

Seperti orang yang bersuci untuk melaksanakan sholat. Bersuci pada empat anggota wudhu' (Wajah Tangan Kepala dan Kaki). Dia pun membutuhkan Imam dan Jamaah lainnya agar dia mendapatkan pahala khusus bagi sholatnya.

Demikianlah pula orang yang menuntut ilmu. Dia membutuhkan guru (Syaikh) yang menuntun dan menunjukinya. Barangsiapa yang tidak mempunyai guru (Syaikh) yang menunjukinya kepada Cahaya Mata Hati dan menuntunnya kepada Keadaan Bathin dengan Allah Taala ! Maka seorang "guru duduk ditempat pengintaian". Mengintai seseorang yang menginginkan kebenaran dijalan Allah. Namun jika tidak membekali dengan bekal yang diperlukan, maka "guru" itu mengintainya ! Siapa guru yang mengintainya itu ? Dialah adalah IBLIS ! Karena siapapun yang tidak berguru maka IBLIS LANGSUNG MENJADI GURUNYA. Karena dia nendakwakan dirinya sebagai guru dengan cepat.

Jika engkau tidak mendapatkan guru (Syaikh) dari kalangan Ahli Allah, maka engkau akan mendapatkan guru (Syaikh) dari Musuh Allah !

Antara berhubungan dengan guru (Syaikh) yang berhubungan dengan Allah atau Syethan yang menunggunya.
Barang siapa yang tidak memiliki guru, maka gurunya adalah Syethan !

Syethan akan menyuruhnya meninggalkan guru guru (Para Syaikh) itu. Lalu siapa yang akan menjadi gurumu ? Dialah (Syethan) yang membisikkan hal itu, lalu menjadi gurunya ? Dan Syethan itu akan membisikkan, "Kau cerdas, Kau paham, Buat apa kau mengikuti guru (Syaikh) lagi ! Kau telah mengetahui jalan !

Maka lihatlah bagaimana syethan membisikkannya. Gurunya yang berupa syethan telah membisikkan kepadanya. Dan dia sebagai sengsara berjalan dibelakang gurunya itu. Syethan itu berkata, "ini maknanya begini dan ini maknanya begitu" ! Lalu syethan akan membuatnya tidak karuan dan syethan itu menunjukkan bahwa dia lebih baik daripada orang lain dan dari para guru (Para Syaikh). Dan syethan menungganginya ! Gurunya adalah Iblis. Dan dia (syethan) itu berkata sebagaimana yang di Firmankan Allah, "Saya (syethan) akan benar benar akan menghalanginya dari JALAN-MU yang lurus".

Ketika seseorang akan menjalani jalan yang lurus, maka syethan akan menghadangnya dijalan itu. Jika engkau tidak memiliki guru, maka dia (syethan) akan hadir bersamamu menjadi gurumu. Karena tugasnya (syethan) adalah Duduk Dijalan Yang Lurusagar engkau tidak melewatinya.

Maka haruslah memiliki guru yang engkau berjalan dengan jalannya. Dari kalangan orang yang Berjiwa Suci. Yaitu dari kalangan 'ulama yang mengenal Tuhan mereka ('Aarifin atau 'Aarif Billaah). Jika engkau tidak menemukan guru tersebut, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya dia adalah sebaik-baik penuntun dan jika engkau bersungguh-sungguh mencarinya niscaya engkau akan menemukannya.

Al Imam Al Ghozali berkata, "Barangsiapa yang tidak memiliki guru yang menuntunnya, maka syethanlah yang akan membimbingnya. Dan dia akan berdiri sendiri sebagaimana tanaman liar yang tumbuh secara asal, yang tumbuh dengan sendirinya. Maka akan segera mengering. Berdaun tapi tidak berbuah. Karena tumbuhan liar tanpa ada yang menanamnya, tanpa ada yang mengairi dan mengurusnya.
Jika tumbuh dengan sendirinya tidak akan berbuah. Umumnya tumbuhan liar itu akan segera layu dan mati.

Asy Syaikh Umar ibn Salim ibn Chafizh
https://youtu.be/ico9ADQn4Jo



0 komentar:

Posting Komentar