Senin, 29 Maret 2021

MACAM CARA BER ISTIGHFAR

 MACAM CARA BER ISTIGHFAR

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ

•  Astaghfirulloohal 'Azhiim.

اَسْتَغْفِرُ للّهَ الْعَظِیْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

• Astaghfirullaahal 'Azhiim Alladzii Laa ilaaha illaa Huwal Chayyul Qayyuum Wa Atuubu ilayhi.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

•  Alloohumma Anta Robbii Laa ilaaha illaa Anta Kholaqtanii, Wa Anaa 'Abduka, Wa Anaa ‘Alaa ‘Ahdika Wa Wa’dika Mastatha’tu, ‘A-uudzubika Min Syarri Maa Shona’tu, Abuu-u Laka Bini’matika ‘Alayya, Wa Abuu-u Bidzanbii, Faghfir Lii, Fa-innahuu Laa Yaghfirudz-Dzunuuba Illaa Anta.

•  Robbi Innii Zholamtu Nafsii Zhulman Katsiiron Kabiiroo Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illaa Anta Faghfirlii Maghfirotan Min 'Indika War Chamnii Innaka Antal Ghofuurur Rochiim.

•  Astaghfirullaahal 'Azhiim, Min Kull Dzanbil 'Azhiim Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illaa Robbul 'Aalamiin.

•  Laa Ilaaha Illaa Anta Subchaana Innii Kuntu Minazh Zhoolimiin.

•  Subchanallooh Wabichamdihii Subchanallaahil 'Azhiim Astaghfirullaah.

• Subhanakalloohumma Wa Bichamdika Asyhadu Allaa ilaaha illaa Anta Astaghfiruka Wa Atuubu Ilayk.

•  Fasubchanakallaahumma Wa Bichamdika Allahummagh Firlii, Fa Innaka Antat Tawwaabur Rochiim.

• Subchaanallooh Wa Bichamdihii Wa 'Adada Kholqihii Wa Ridhoo Naf-sihii Wa Zinata 'Arsyihii Wa Midaada Kalimaatihi.

•  Subchaanalloohi Mil-ul Miizaana Wa Muntahal 'Ilmi Wa Mablaghor Ridhoo Wa Zinatal Arsyi Wa Wasi'atal Kursiy.

•  Alchamdulillaahi Mil-ul Miizaana Wa Muntahal 'Ilmi Wa Mablaghor Ridhoo Wa Zinatal Arsyi Wa Wasi'atal Kursiy.

•  Alloohu Akbaru Mil-ul Miizaana Wa Muntahal 'Ilmi Wa Mablaghor Ridhoo Wa Zinatal Arsyi Wa Wasi'atal Kursiy.

•  Alloohumma Maghfirotuka Awsa’u min Dzunuubii Wa Rochmatuka Arjaa ‘Indii Min ‘Amalii.

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ 

وَالأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (2

***

“سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ”

“سُبْحَانَكَ اللهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ”

•  رَبِّاغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

•  Robbighfirlii Watub 'Alayya, Innaka Antat Tawwaabur Rahiim. (Biasanya baik dibaca sat selesai sholat Dlucha 40 atau 100x)

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ 

•  Robbighfirlii Watub 'Alayya Innaka Antat Tawwaabul Ghafuur.

( https://youtu.be/Q8R4vsJOJy0 )


Allah SWT akan memerintahkan 70.000 malaikat untuk memohonkan ampunan baginya.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ، حَدَّثَنَا خَالِدٌ -يَعْنِي: ابْنَ طَهْمَان، أبو العلاء الخَفَّاف-حدثنا نافع ابن أَبِي نَافِعٍ، عَنْ مَعقِل بْنِ يَسَارٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "من قَالَ حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، ثُمَّ قَرَأَ ثَلَاثَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْحَشْرِ، وَكَّل اللَّهُ بِهِ سَبْعِينَ أَلْفَ مَلَكٍ يُصَلُّونَ عَلَيْهِ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ مَاتَ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ مَاتَ شَهِيدًا، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُمْسِي كَانَ بِتِلْكَ الْمَنْزِلَةِ".

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Khalid (yakni Ibnu Tahman alias Abul Ala Al-Khaffaf), telah menceritakan kepada kami Nafi ibnu Abu Nafi, dari Maqal ibnu Yasar, dari Nabi Saw. yang telah bersabda:

"" Barang siapa mengucapkan doa ini di waktu pagi hari sebanyak tiga kali, yaitu: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk, " kemudian membaca pula tiga ayat dari akhir surat Al-Hasyr, maka Allah memerintahkan kepada tujuh puluh ribu malaikat untuk memohonkan ampunan baginya hingga petang hari. Dan jika ia mati di hari itu, maka ia mati sebagai syahid. Dan barang siapa yang mengucapkannya di kala petang hari, maka ia beroleh kedudukan yang seperti itu.'" (HR. Turmuzi).

Setelah membaca doa : أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ sebanyak tiga kali dilanjutkan dengan membaca tiga ayat terakhir Surat Al Hasyr.

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (24)

Artinya: Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang mempunyai nama-nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. Al Hasyr: 22-24).

Ada banyak manfaat dari beristighfar atau meminta ampunan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW tak pernah melewatkan membaca istighar.

Sayyid Muhammad bin Alawi bin 'Abbas al-Maliki al-Hasani dalam kitabnya Madza fi Sya'ban memaparkan dalam beberapa riwayat Rasul memberikan contoh redaksi istighfar yang komprehensif. Di antaranya adalah riwayat yang dinukilkan Imam al-Hakim. 

Suatu ketika, seorang sahabat datang dan berkata,”Dosaku-dosaku.” Ini diulang-ulang selama dua kali. Rasulullah pun memintanya mengucapkan kalimat istighfar,

 ”Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.” 

Sahabat tadi menirukan bacaan Rasulullah. Kemudian Rasul meminta mengulanginya hingga tiga kali. Lalu Rasul berkata,” Allah telah ampuni dosamu.” 

Lantas berapa jumlah istighfar yang dibaca Rasulullah setiap hari? Ada dua riwayat. Yang pertama menyebutkan Rasul membaca beristighfar tiap hari minimal 70 kali. 

Riwayat ini seperti dinukilkan Imam al-Baychaqi dan Ibn Abi ad-Dunya dari sahabat Anas bin Malik RA. Riwayat tersebut juga menjelaskan khasiat beristighfar sebanyak 70 kali dalam sehari. 

Tidaklah seorang hamba beristighfar 70 kali sehari, kecuali Allah akan ampuni 700 jenis dosa (kecil), sebab tiap harinya seseorang itu sejatinya melakukan lebih dari 700 jenis dosa kecil.”

Riwayat lain menyebutkan, jumlah istighfar Rasulullah tiap harinya adalah 100 kali. Ini seperti riwayat Imam Muslim, Ahmad, at-Thabrani, dan lainnya. “Tidaklah aku melewatkan pagi hari kecuali beristighfar kepada Allah 100 kali.” 

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda,

"Barangsiapa yang Memperbanyak Istighfar :

• Dilepaskan dari setiap dukacita dan kelaparan,
• Dilepaskan dari setiap kesempitan akan diberikan jalan keluar,
• Diberikan rizqi dari jalan yang tak terduga-duga.

Berapa orang itu mengalami kesulitan-kesulitan yang tak pernah ada habisnya, mengalami kesedihan yang yang berturut-turut kan mengalami kesempitan Rizqi ??  itu semua disebabkan oleh Dosa-Dosa. Sebab itulah ia harus memohon ampunan kepada Allah (beristighfar). Dengan memohon ampunan kepada Allah maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita.

*** *** ***


SAYYID AL-ISTIGHFAR

Yang sangat dianjurkan Rasulullah, seperti diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, sebagai berikut:  

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

(Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyebutkan keutamaan sayyidul istighfar,

مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

“Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga. (Muttafaq alaih).

Mengapa Disebut Sayyidul Istighfar (istighfar terbaik)?

Dzikir ini disebut oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sayyidul istighfar, yang artinya pemimpinnya istighfar. Dan yang namanya pemimpin, berarti dia lebih unggul dibandingkan yang lainnya.

Imam al-Bukhari menyebutkan lafal istighfar ini dalam judul bab di kitab shahihnya,

باب أَفْضَلِ الاِسْتِغْفَارِ

Jika kita perhatikan makna dari istighfar ini, ada banyak ungkapan yang menunjukkan kerendahan diri kita di hadapan Allah dan pengagungan kepada Allah semata. Kita merendahkan diri kita sebagai hamba, dengan memuji Allah yang Maha Sempurna sifat-Nya.

********


MANFAAT DARI BERISTIGHFAR

Ada banyak manfaat dari beristighfar atau meminta ampunan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW tak pernah melewatkan membaca istighar.

Sayyid Muhammad bin Alawi bin 'Abbas al-Maliki al-Hasani dalam kitabnya Madza fi Sya'ban memaparkan dalam beberapa riwayat Rasul memberikan contoh redaksi istighfar yang komprehensif. Di antaranya adalah riwayat yang dinukilkan Imam al-Hakim.

رَبِّاغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ 

Robbighfirlii Watub 'Alayya, Innaka Antat Tawwaabur Rahiim. (Biasanya baik dibaca saat selesai sholat Dlucha 40 atau 100x)

Artinya : Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang. 

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ وَالْمُحَارِبِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ يَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ مِائَةَ مَرَّةٍ 

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Al Muharibi dari Malik bin Mighwal dari Muhammad bin Suqah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; "Apabila kami menghitung ucapan Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wa Sallam dalam suatu majlis: "Robbighfirlii Wa Tub 'Alayya Innaka Antat Tawwabur Rochiim (Ya Rabbku ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Maha penerima taubat dan maha penyayang" beliau mengucapkannya sebanyak 100 kali." (HR. Ibnumajah No.3804) 

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةَ مَرَّةٍ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ 

Telah menceritakan kepada Kami Al Hasan bin Ali, telah menceritakan kepada Kami Abu Usamah dari Malik bin Mighwal dari Muhammad bin Suqah dari Nafi' dari Ibnu Umar, ia berkata; sungguh Kami telah menghitung ucapan Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wa Sallam dalam satu majlis beliau "Robbighfirlii Wa Tub 'Alayya Innaka Antat Tawwabur Rochiim" (Ya Tuha nku, ampunilah aku dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang) sebanyak 100 kali. (HR. Abudaud No.1295) 

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ 

Robbighfirlii Watub 'Alayya Innaka Antat Tawwaabul Ghafuur

Artinya : Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi taubat dan Maha Pengampun. 

حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا الْمُحَارِبِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ يُعَدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةُ مَرَّةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَقُومَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ بِمَعْنَاهُ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ 

Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Abdurrahman Al Kufi, telah menceritakan kepada kami Al Muharibi dari Malik bin Mighwal dari Muhammad bin Suqah dari Nafi' dari Ibnu Umar, ia berkata; Dalam satu majlis Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wa Sallam, sebelum beliau berdiri (meninggalkan majlis), terhitung seratus kali beliau mengucapkan: "Robbighfirlii Wa Tub 'Alayya Innaka Antat Tawwaabul ghofuur" (Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi taubat dan Maha Pengampun).

Abu Isa berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin Suqah dengan sanad ini seperti itu dengan maknanya. Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib. (HR. At Tirmidzi No.3356).

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ مَالِكٍ يَعْنِي ابْنَ مِغْوَلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ يَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ مِائَةَ مَرَّةٍ 

Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Malik yakni Ibnu Mighwal dari Muhammad bin Suqah dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata, "Sesungguhnya kami pernah menghitung Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wa Sallam dalam satu kali duduk mengucapkan doa: "Robbighfirlii Watub 'Alayya Innaka Antat Tawwaabul Ghafuur" (Ya Allah, ampunilah dosaku dan terimalah taubatku, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Mengampuni dan Menerima taubat) ', sebanyak 100 kali." (HR. Ahmad No.4496) 

Istighfar tersebut dibacanya 100x, biasa habis shalat subuh, shalat dhuha atau shalat malam, dan boleh setelah sholat fardlu.


DOA DOA PERMOHONAN AMPUNAN

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Robbana Laa Tu-aakhidznaa Innasiinaa Au Akhta’naa. Rabbana Walaa Tahmil ‘Alaynaa Ishron Kamaa Chamaltahuu ‘Alalladziina Min Qablinaa. Robbanaa Walaa Tuchammilnaa Maa Laa Thooqota Lanaa Bihii. Wa’fu ’Annaa Waghfir Lanaa Warhamnaa Anta Maulaanaa Fanshurnaa ‘Alaal Qowmil Kaafiriin.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al-Baqarah [2]:286).

رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Robbanaa Innanaa Aamannaa Faghfir Lanaa Dzunuubanaa Wa Qinaa ‘Adzaaban Naar.

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imran [3]:16).

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِىٓ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Robbanaaghfir Lanaa Dzunuubanaa Wa Isroofanaa Fii Amrinaa Wa Tsabbit Aqdaamanaa Wanshurnaa ‘Alaal Qowmil Kaafiriin.

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Ali Imran [3]:147).

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Allahummaghfirli Ma Qoddamtu Wama Akh-khortu Wamaa Asrartu Wamaa A’lantu Wamaa Asraftu Wamaa Anta A’lamu Bihii Minnii Antal Muqaddimu Wa Antal Mu-akh-khiru Laa Ilaaha illaa Anta.

رَبَّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّـَٔاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ ٱلْأَبْرَارِ

Robbanaghfir Lanaa Dzunuubanaa Wa Kaffir ‘Annaa Sayyiaatinaa Wa Tawaffanaa Ma’al Abroor.

“Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti” (QS. Ali Imran [3]:193).

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Robbanaa Zholamnaa Anfusanaa Wa illam Taghfir Lanaa Wa Tarchamnaa Lanakuunanna Minal Khoosiriin.

“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Al-A’raf [7]:23).

رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِأَخِى وَأَدْخِلْنَا فِى رَحْمَتِكَ ۖ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Robbighfirlii Waliakhii Wa Adkhilnaa Fii Rochmatika Wa Anta Archamur Rochimiin.

“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang” (QS. Al-A’raf [7]:151).

رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Robbi Innii A’udzubika An Aslaka Maa Laysa Lii Bihii ‘Ilmun Wa illaa Taghfirlii Watarchamnii Akum Minal Khoosiriin.

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Hud [11]:47).

رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Robbanaa Aamanna Faghfir Lanaa Warchamnaa Wa Anta Khoyrur Roochimiin.

“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi Rahmat yang paling baik” (QS. Al-Mu’minun [23]:109)

رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَٱغْفِرْ لِى

Robbi Innii Zholamtu Nafsii Faghfirlii.

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku” (QS. Al-Qashash [28]:16).

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ وَٱغْفِرْ لَنَا رَبَّنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

Robbanaa Laa Taj’alnaa Fitnatal Lilladziina Kafaruu Waghfir Lanaa Robbanaa Innaka Antal ‘Aziizul Chakiim.

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) ujian bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al-Mumtahanah [60]:5).

رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Rabbanaa Atmim Lanaa Nuuronaa Waghfir Lanaa Innaka ‘Alaa Kulli Syay-in Qodiir.

“Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Tahriim [66]:8).

رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًۢا

Robbighfirlii Wa Liwaalidayya Wa Liman Dakhola Baytiya Mu’minan Wa Lilmu’miniina Wal Mu’minaati Wa Laa Tazidizh Zhoolimiina illaa Tabaaroo.

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan” (QS. Nuh [71]:28)

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ

Robbanaghfir Lana Wa Li-ikhwaaninalladzina Sabaquunaa Bil-iiman Wa Laa Taj’al Fii Quluubinaa Ghillal Lilladziina Aamanuu Robbanaa Innaka Ro-uufur Rochiim.

“Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami sungguh Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (Al-Hasr: 10).

وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

Robbighfir Warcham Wa-anta Khoyrur Roochimiin.

“Ya Tuhanku berilah ampunan dan rahmat, Engkaulah pemberi rahmat terbaik.” (Al-Mukminun: 118)

رَبِّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ

Robbi Innii Zholamtu Nafsii Faghfirlii.

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah mendzolimi diri sendiri maka ampunilah aku.”

Alloohumma-ghfir li-ummati Sayyidina Muhammad,
Alloohumma-shlich ummata Sayyidina Muhammad,
Alloohumma-rcham ummata Sayyidina Muhammad,
Alloohumma-farrij 'an ummata Sayyidina Muhammad Shollalloohu 'Alayhi Wa Sallam...

(Yaa Allah Ampunilah Pemimpin Ummat Sayyidina Muhammad ﷺ Yaa Allah Rahmatillah Ummat Sayyidina Muhammad ﷺ Yaa Allah Perbaikilah keadaan Ummat Sayyidina Muhammad  ﷺ Yaa Allah Selamatkanlah Ummat Sayyidina Muhammad ﷺ.

0 komentar:

Posting Komentar