FADHILAH KALIMAH BASMALLAH
Seluruh Bacaan Wirid dibawah ini adalah Bacaan Yang Mulia berasal dari Kanjeng Nabi Muhammad ﷺ yang tujuan membacanya adalah Bermohon Kepada Allaah atau
Berharap kepada Allaah semata ‼️
Allah dapat berbuat sekehendak-NYA dengan atau tanpa sarana apapun. Nabi Adam AS diciptakan tanpa Ayah & Ibu, Siti Hawaa' diciptakan tanpa Ibu, Nabi 'Isa AS diciptakan tanpa Ayah.
Ketika Allaah BER-IRODAH, CUKUP DENGAN BERKATA "KUN" maka terjadilah apa yang dikehendaki-NYA ‼️
SHOLAT TOBAT TERLEBIH DAHULU‼️NIATKAN UNTUK APA YANG MENJADI HAJAT.
• بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
• Bacaan Basmallah adalah بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ yang artinya Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
• Bacaan بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ adalah bacaan yang dibacakan dalam memulai segala kegiatan yang baik agar mendapat ridha dan berkah dari Allah SWT.
• Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, barang siapa membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ dengan penuh keikhlasan dan keyakinan karena Allah SWT, maka gunung-gunung yang ada didekatmu akan bertasbih namun sayangnya tak seorangpun yang bisa mendengarnya.
• Janganlah engkau katakan, "Celakalah syethan.” Karena sesungguhnya jika engkau katakan, "Celakalah setan, "maka ia menjadi bertambah besar, lalu mengatakan, "Dengan kekuatanku, aku kalahkan dia.” Tetapi jika engkau katakan, "بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ", maka mengecillah ia hingga menjadi sekecil lalat.
• Diriwayatkan oleh Walid Abu Malih, bahwa Rasulullah bersabda, "Jangan kamu katakan, 'celakalah syethan,' sebab jika kamu katakan seperti itu maka setan akan membesar sebesar rumah".
• Diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, bahwa siapa yang membaca "بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ" akan diselamatkan dari malaikat Zabaniyah.
• Diriwayatkan oleh Muslim, bahwa setan akan hancur seperti timah di atas api jika seseorang membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
• Diriwayatkan oleh Abu Daud, bahwa setan dibolehkan makan makanan yang tidak disebutkan nama Allah ( بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ) ketika hendak dimakan.
• Diriwayatkan oleh Al-Khatib, bahwa setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan "بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ" amalan tersebut terputus berkahnya.
• Selain itu, ada beberapa keutamaan membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ lainnya, di antaranya: Dicatat 400 kebaikan, Penghapus dosa, Dicatat sebagai orang baik, Terhindar dari fitnah.
• Nabi Muhammad SAW bersabda: “Segala urusan yang baik tanpa diawali dengan bacaan Basmallah akan hilang berkahnya.” “بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ”. (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ mendatangkan keberkahan. Aisyah r.a menuturkan, ketika Rasulullah SAW sedang makan bersama enam sahabatnya, tiba-tiba datang seorang Badui, lalu ia memakan dua suapan. Rasulullah bersabda, “Seandainya ia membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ maka cukup baginya.” (HR Tirmidzi)
• Tidak ada kalimat yang paling mudah diucapkan dan begitu besar manfaatnya serta bermanfaat selain membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
• Allah SWT mencintai seorang hamba-Nya yang selalu menyebut nama-Nya dengan mengucapkan Basmalah dalam kehidupan sehari-hari.
****
Dianjurkan untuk membaca basmallah sebanyak 786 kali dalam 7 hari atau satu pekan. Membaca wirid بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ paling utama pada sepertiga malam, jika tidak bisa di sepertiga malam dapat dilakukan di sunnah qabliyah subuh dan shalat subuh (setelah shalat sunnah qabliyah subuh dan sebelum shalat subuh).
Keutamaan wirid بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ diantarnya adalah:
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ menyampaikan keberkahan dan rahmat.
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ dapat menghindarkan dari gangguan setan karena merupakan bentuk mengingat Allah SWT.
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ dapat membuka pintu rezeki bagi umat Muslim di dunia dan akhirat.
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ sebelum melakukan aktivitas dapat meningkatkan kecerdasan akal.
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ dapat menjadi terapi untuk mengobati segala jenis penyakit.
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ merupakan syarat sah dalam menyembelih hewan.
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ dapat menghalau syethan dari makanan.
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ dapat melindungi rumah.
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ sebelum berhubungan suami istri dapat menghindarkan gangguan syethan.
• Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ sebelum memulai pekerjaan penting dapat menjaga berkah pekerjaan tersebut.
Allah semata tempat meminta bantun dan rezeki. Memanjatkan doa kepada Allah dengan hati tulus dan ikhlash merupakan bentuk kerendahan hati seorang hamba kepada sang pencipta.
Keagungan dan fadhilah Basmallah sudah sangat masyhur di kalangan ulama, santri bahkan muslimin secara luas. Banyak ijazah dzikir Basmallah yang diwariskan para ulama kepada kita yang kesemuanya diambil dari samudera hikmah sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Misalnya dari sanad yang bermuara kepada Syaikh ‘Abdul Qadir Al Jailani, dari Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki dan lain lain. Hal ini jelas membuktikan perhatian para ulama-ush shalihin agar kita mendapat fadhilahnya yang tak terhingga dan agar kita tidak lepas dari kasih sayang (Rahman Rahimnya) Allah subhanahu wa ta’aalaa di mana pun kita berada.
Demikian pula dengan KH Sholeh bin Umar Assamarani yang lebih dikenal Kiai Sholeh Darat. Dalam kitab Minhajul Atqiya syarah Hidayatul Adzkiya ila Thariqil Awliya’ (hlm 11-12), beliau mengajarkan salah satu amalan Basmallah. Beliau menulis yang kurang lebih artinya:
“Berkata Sayidisy Syaikh ‘Abdul Qadir Al-Jailani Al-Hasani: “Jika kalian ingin sampai pada derajat “Kekasih Allah/Orang shalih”, maka bangunlah setiap sepertiga malam terakhir (yakni pukul 03 dini hari), kemudian bacalah “Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ” sebanyak hitungan jumlah hurufnya berdasarkan abjad (Abajadun)”. Kemudian bacalah shalawat Nabi sebanyak bilangan nama Muhammad, lalu berdo’alah kepada Allah Ta’ala, “Ya Allah, dengan hak Membaca بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ jadikanlah hamba termasuk golongan hambaMu yang shalih”.
Berapakah hitungan huruf basmalah? Kiai Sholeh Darat dalam Kitab tersebut tidak menjelaskannya/memerincinya. Tapi jika kita menengok kebanyakan ijazah para ulama, maka yang dimaksud adalah 786 kali dengan perincian menurut Abajadun sebagai berikut :
Ba (2), Sin (60), Mim (40), Alif (1), Lam (30), Lam (30), Ha (5), Alif (1), Lam (30), Ro (200), Ha (8), Mim (40), Nun (50), Alif (1), Lam (30), Ro (200), Ha (8), Ya (10) dan Mim (40) = 786 kali.
Lalu berapakah hitungan nama Muhammad? Kiai Shaleh Darat menjelaskan dalam kitab tersebut, yakni 132 kali. Jika kita melihat tabel Abajadun maka kita temukan: Mim (40), Ha (8), Mim (40), Mim (40) dan Dal (4) = 132 kali.
Adapun lafadz sholawat yang dibaca sebanyak 132 kali
tersebut adalah:
أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِهٖ، صَلَاةَ أَهْلِ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرِضِ عَلَيْهِ، وَأَجِزْ يَا رَبِّ لُطْفِكَ الخَفِيِّ فِي أَمْرِيْ.
Begitu besar perhatian Kiai Shaleh Darat kepada masyarakat sehingga dengan terperinci beliau menjelaskan tata cara dzikirnya. Karena berharap kita (para santri yang membaca kitabnya) menjadi kekasih Allah/menjadi orang shalih. Harapan yang sangat agung.
Setidaknya manusia belajar mencintai amalan orang-orang shaleh dengan harapan dimasukkan dalam golongan mereka sebagaimana dalam hadits, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia masuk dalam golongan kaum itu”. Aamiin.
• استغفر الله العظيم
• اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد
• اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Artinya: "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada Tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakan. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."
• اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Doa Agar Bisa Lunasi Hutang
Dikisahkan, seorang sahabat nabi dari kalangan Ansor yang bernama Abu Umamah duduk termenung di masjid, padahal waktu itu bukan waktunya shalat. Raut mukanya yang tampak sedih dan pandangannya yang kosong menerawang tak jelas arah pandangannya menggambarkan kesedihan yang mendalam dan kacaunya pikiran.
Di saat itu Rasulullah saw datang menghampiri dan menanyakan perihalnya, "Wahai Abu Umamah, apa yang terjadi denganmu?", Abu Umamah pun menjawab "Ya Rasulallah, saat ini saya sedang dalam keadaan kesulitan membayar hutang".
Lalu Rasulullah saw mengajarkan doa untuk diamalkan pada waktu pagi dan sore. Doa yang diajarkan adalah sebagai:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.
Menurut pengakuan Abu Umamah setelah mengamalkan doa tersebut semuanya menjadi padang, hatinya tidak lagi bersedih dan hutangnya pun terbayarkan dengan lunas.
• يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يا ذا الجلال والاكرام لا اله الا انت بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ ومن عذابك استجير لاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ ولا الى احد من خلقك طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ بما اصلحت به الصالحين
• بِسْمِ اللهِ عَلٰى نَفْسِيْ، وَمَالِيْ، وَدِيْنِيْ
اَللّٰهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَآئِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ، حَتّٰى لاَ أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ، وَلاَتَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ
: “Bismillah, atas nafs diriku, hartaku, serta agamaku.. Allahumma, anugerahi ridho qadla ketetapan-Mu untukku, berkahi aku dalam urusan takdir-Mu, sehingga aku tak lagi disukakan tergesa-gesa atas sesuatu yang engkau telah akhirkan (tunda), dan tidak disukakan berharap diakhirkan sesuatu yang Engkau segerakan.”
*
صحابة النبي؛ أنس بن مالك رضي الله تعالى عنه، عن النبي صل الله عليه وسلم، أنه يقول: ما يمنع أحدكم إذا عسر عليه أمر معيشته أن يقول إذا خرج من بيته:
Menurut imam Nawawi (rahimahulLäh) dalam kitab al-Adzkar, berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik, dari Rasulullah (Shalallahu ‘alaihi wa alihi wasalam), bahwa beliau pernah bersabda: “seseorang yang kesulitan dalam mencari ma’isyah, dianjurkan supaya ketika keluar rumah (untuk bekerja) supaya membaca amaliyah dzikir ini:
بِسْمِ اللهِ عَلٰى نَفْسِيْ، وَمَالِيْ، وَدِيْنِيْ
اَللّٰهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَآئِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ، حَتّٰى لاَ أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ، وَلاَتَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ
.
Artinya: “Bismillah, atas nafs diriku, hartaku, serta agamaku.. Allahumma, anugerahi ridho qadla ketetapan-Mu untukku, berkahi aku dalam urusan takdir-Mu, sehingga aku tak lagi disukakan tergesa-gesa atas sesuatu yang engkau telah akhirkan (tunda), dan tidak disukakan berharap diakhirkan sesuatu yang Engkau segerakan.” Demikian, alangkah lebih baiknya jika mengamalkan menjaga niat itba’ kebiasaan mulia Rasulullah ﷺ Semoga bermanfaat.






0 komentar:
Posting Komentar