KLASIFIKASI SIFAT WAJIB BAGI ALLAH
Sifat-sifat wajib Allah SWT yang telah disebutkan di atas kemudian dikelompokkan menjadi empat, yakni sebagai berikut:
1. Nafsiyah
Sifat nafsiyah berkaitan dengan dzat Allah SWT semata. Allah hanya ada satu, yaitu Wujud (ada).
2. Salbiyah
Sifat salbiyah adalah sifat yang menolak segala sifat yang tidak layak bagi Allah SWT karena Allah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Sifat salbiyah ada lima yaitu Qidaam, Baqa', Mukhalafatu Lil-Hawaditsi, Qiyamuhu Binafsihi, dan Wahdaniyah.
3. Ma’ani
Sifat ma’ani adalah sifat yang juga dimiliki oleh makhluk-Nya, tetapi dalam diri Allah maka maknanya tidak terbatas, sedangkan jika yang memiliki makhluk, maka maknanya terbatas. Sifat ini ada tujuh, yaitu Qudrat, Iradah, Ilmu, Hayât, Sama’, Bashar, dan Kalam. Contohnya: Allah Maha Hidup artinya selamanya dan tidak akan mati. Sedangkan makhluk-Nya juga hidup, tapi suatu saat akan mati.
4. Ma’nawiyah
Sifat Ma’nawiyah adalah sifat yang selalu tetap pada dzat Allah dan tidak mungkin suatu saat Allah tidak bersifat seperti itu. Sifat ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri karena setiap sifat ma’ani pasti juga ada sifat ma’nawiyah. Sifat tersebut yaitu Qadiran, Muridan, Aliman, Hayan, Sami’an, Basiran, dan Mutakalliman.
—
SIFAT MA'ANI & MA'NAWIYAH
Sifat Ma'ani adalah sifat hakiki Allah yang melekat pada Zat-Nya seperti , , Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama', Bashar, Kalam.
Sifat Ma'nawiyah adalah wujud dari sifat Ma'ani yang menyatakan keadaan Allah yang selalu memiliki sifat tersebut, seperti Aliman (Maha Mengetahui), Qadiran (Maha Kuasa), dan Hayyan (Maha Hidup).
Sederhananya, Ma'ani adalah sifatnya itu sendiri, sedangkan Ma'nawiyah adalah konsekuensi keberadaan sifat tersebut pada Dzat Allah.
Atau
Yang dimaksud Ma'ani itu "Shifat yang hakiki yang melekat pada Dzat Allah," sedangkan Ma'nawiyyah itu "Dzat yang memiliki shifat ma'ani itu"
Atau
SHIFAT DENGAN PEMILIK SHIFAT
URAIAN TENTANG SHIFAT MA'ANI DAN MA'NAWIYYAH
Qudrat ada dan kekal pada Allah yaitu melekat pada Dzat-Nya Shifat Kuasa.
Kaunuhu Qadiran (Seharusnya lah Keberadaan-Nya Maha Berkuasa, Mustahil Dia tak Berkuasa).
Iradat ada dan kekal pada Allah yaitu melekat pada Dzat-Nya Shifat Kehendak.
Kaunuhu Muridan (Seharusnya lah Keberadaan-Nya Maha Berkehendak, Mustahil Dia tak Berkehendak).
Ilmu ada dan kekal pada Allah yaitu melekat pada Dzat-Nya Shifat Mengetahui.
Kaunuhu Aliman (Seharusnya lah Keberadaan-Nya Maha Mengetahui, Mustahil Dia tak Mengetahui).
Hayat ada dan kekal pada Allah yaitu melekat pada Dzat-Nya Shifat Hidup.
Kaunuhu Hayyan (Seharusnya lah Keberadaan-Nya Maha Hidup, Mustahil Dia tak Hidup).
Sama' ada dan kekal pada Allah yaitu melekat pada Dzat-Nya Shifat Mendengar.
Kaunuhu Sami’an (Seharusnya lah Keberadaan-Nya Maha Mendengar, Mustahil Dia tak Mendengar).
Bashar ada dan kekal pada Allah yaitu melekat pada Dzat-Nya Shifat Melihat.
Kaunuhu Bashiran (Seharusnya lah Keberadaan-Nya Maha Melihat, Mustahil Dia tak Melihat).
Kalam ada dan kekal pada Allah yaitu melekat pada Dzat-Nya Shifat Berkata.
Kaunuhu Mutakalliman (Seharusnya lah Keberadaan-Nya Maha Berkata, Mustahil Dia tak berkata).
HUBUNGAN
Menjadi dasar atau "makna" dari sifat yang harus diyakini dimiliki Allah.
Menjadi "perwujudan" dari sifat Ma'ani yang selalu melekat pada Zat Allah.
PENEKANAN
Menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat kesempurnaan.
Menegaskan bahwa sifat-sifat tersebut tidak pernah hilang dan tidak mungkin Allah tidak memilikinya.
*
Mengenal 20 Sifat Allah dan Artinya yang Wajib Diteladani
SIFAT-SIFAT WAJIB BAGI ALLAH
Apa saja sifat-sifat Allah yang wajib kita ketahui dan kita imani sebagai umat Muslim? Simak penjelasan sifat-sifat Allah berikut ini!
—
Dalam ajaran Islam, Allah SWT dianggap sebagai dzat yang Maha Sempurna dan Maha Agung. Selain itu, Allah SWT sebagai Tuhan umat Muslim, juga memiliki sifat-sifat yang wajib dipercayai dan diimani sepenuh hati oleh umat Muslim. Sifat-sifat Allah ini tidak terpisahkan dari keesaan dan keagungan-Nya.
Pengertian Sifat-Sifat Allah
Sifat-sifat Allah adalah sifat wajib Allah, yakni sifat yang pasti ada dan dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini perlu dipelajari oleh umat muslim untuk mengenal dan memahami keagungan Allah SWT secara lebih mendalam.
Dengan mempelajari dan memahami sifat-sifat Allah, umat Islam dapat meningkatkan dan mempertebal iman serta kepercayaannya terhadap Allah SWT.
Hukum Mempercayai Sifat-Sifat Allah
Hukum mempercayai sifat-sifat Allah adalah wajib bagi seorang Muslim. Dengan kata lain, meyakini kepada sifat-sifat Allah SWT hukumnya wajib bagi orang yang beragama Islam.
Setiap umat Muslim yang beriman wajib memahami, mempercayai, serta mengimani sifat-sifat wajib Allah karena hal ini merupakan bagian dari tauhid. Tauhid sendiri merupakan keyakinan akan keesaan Allah. Oleh karena itu, sifat-sifat Allah dapat dipelajari dalam ilmu tauhid.
Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan pentingnya mengenal-Nya dan memahami sifat-sifat-Nya sebagai landasan keyakinan yang kokoh. Oleh karena itu, hukum mempercayai sifat-sifat Allah adalah wajib bagi setiap umat Muslim.
Sifat-Sifat Wajib Allah dan Artinya
Sifat-sifat Allah ada berapa? Terdapat 20 sifat wajib Allah yang perlu diketahui oleh seluruh umat Muslim. Berikut adalah penjelasan sifat-sifat Allah dalam bahasa Arab beserta artinya dalam bahasa Indonesia:
1. Wujuud (وجود)
Wujuud artinya ada (keberadaan). Keberadaan atau eksistensi Allah SWT dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta. Dalam hal ini, keberadaan alam semesta yang teratur dengan hukum-hukumnya (sunatullah) membuktikan bahwa alam ini ada yang mengatur, yaitu Allah.
2. Qidaam (قدام)
Qidaam artinya terdahulu. Allah adalah dzat yang awal dan juga yang akhir, tidak ada yang mendahului-Nya. Keberadaan alam semesta terlahir karena ada yang menciptakan dan mengatur yaitu Allah yang mendahului.
3. Baqaa’ (بقاء)
Baqaa artinya kekal. Allah SWT akan selalu ada dan tidak akan mati. Berbeda dengan ciptaan-Nya, manusia, tumbuhan, dan hewan pasti akan mati. Sementara Allah SWT akan kekal abadi dan tidak berubah-ubah.
4. Mukhalafatu Lil-Hawaditsi (مخالفة للحوادث)
Mukhalafatu lil-hawadisi artinya berbeda dengan semua makhluk. Allah SWT tidak mungkin sama dengan makhluk yang diciptakan. Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang hal ini tertera dalam Q.S Al-Syura (42):11 sebagai berikut:
لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia yang Maha Mendengar, Maha Melihat.”
5. Qiyamuhu Binafsihi (قيامه بنفسه)
Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri. Allah SWT tidak membutuhkan bantuan apapun dari siapapun. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-Ankabut (29):6 sebagai berikut:
وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
6. Wahdaniyah (وحدانية)
Wahdaniyah artinya esa. Allah SWT ialah tunggal, satu, dan tidak ada yang menandinginya. Hal ini dapat dibuktikan dengan keteraturan di alam semesta sebagai wujud ciptaan Allah SWT. Hal ini diperkuat dengan firman Allah dalam Q.S. Al-Anbiya’ (21):22 sebagai berikut:
لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ
Artinya: “Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada Tuhan-Tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Maha Suci Allah yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan.”
7. Qudrah (قدرة)
Qudrah artinya kuasa. Kekuasaan Allah SWT tak terbatas atas segalanya. Tidak ada yang dapat menghalangi-Nya. Bukti kekuasaan Allah SWT yaitu keberadaan jagat raya, planet, dan jutaan bintang yang dapat bergerak beraturan tanpa adanya tabrakan.
8. Iraadah (إِردة)
Iraadah artinya berkehendak. Ketika Allah SWT telah berkehendak atas sesuatu, maka pasti akan terwujud. Allah SWT memiliki kehendak sendiri dalam menciptakan sesuatu tanpa perintah pihak lain.
9. Ilmu (علم)
Ilmu artinya mengetahui. Allah Maha Mengetahui segalanya, baik yang Zahir maupun batin. Tidak ada kejadian yang bisa lepas dari pengetahuan Allah SWT. Firman Allah yang menjelaskan sifat ini tertera dalam Q.S al-Hujuraat (49):16 sebagai berikut:
قُلْ اَتُعَلِّمُوْنَ اللّٰهَ بِدِيْنِكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Artinya: “Katakanlah (kepada mereka), “Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
10. Hayat (حياة)
Hayat artinya hidup. Allah akan hidup selama-lamanya dan kekal abadi. Berbeda dengan manusia atau hewan yang memerlukan jantung, Allah SWT hidup tanpa membutuhkan sesuatu dan tanpa didahului oleh siapapun.
11. Sama’ (سَمَعٌ)
Sama’ artinya mendengar. Sifat Allah Maha Mendengar disebut Sami’an. Allah SWT mendengar segalanya dan tidak ada sesuatu yang tidak didengar oleh-Nya.
12. Bashar (بَصَرٌ)
Bashar artinya melihat. Allah SWT Maha Melihat segalanya, baik besar maupun kecil, bahkan yang tersembunyi sekalipun. Penglihatan Allah SWT tidak terbatas, teknologi canggih manusia tidak akan dapat melampaui penglihatan Allah SWT.
13. Kalam (كِلَامٌ)
Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Keberadaan firman Allah SWT dibuktikan dengan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril yaitu kitab Al-Quran. Allah SWT juga berfirman (berbicara) kepada beberapa rasul dan nabi-Nya secara langsung.
14. Qadiran (قَادِرًا)
Qadiran artinya Maha Kuasa. Allah SWT merupakan dzat yang memiliki kuasa dan dapat berkehendak atas apapun yang ada di alam semesta.
15. Muriidan (مُرِیدًا)
Muridan artinya Maha Berkehendak. Allah SWT berkehendak atas segala sesuatu yang ia ciptakan.
16. ‘Aaliman (عَالِمًا)
Aaliman artinya Maha Mengetahui. Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu dan tidak ada yang bisa disembunyikan tanpa pengetahuan Allah SWT.
17. Hayyan (حَيًّا)
Hayyan artinya Maha Hidup. Allah merupakan dzat yang Maha Hidup dan tidak akan pernah mati selamanya.
18. Sami’an (سَمِيْعًا)
Sami’an artinya Maha Mendengar. Allah SWT dapat mendengar segala sesuatu.
19. Basiran (بَصِيْرًا)
Basiran artinya Maha Melihat. Allah dapat melihat apapun, bahkan yang tersembunyi dan tidak diketahui oleh makhluk-Nya.
20. Mutakalliman (ﻣُﺘَﻜَﻠِّﻤًﺎ)
Sifat yang terakhir yaitu Mutakaliman, yang artinya Maha Berkata-kata. Hal ini dibuktikan dengan Al-Quran yang berisi firman-firman Allah SWT.
SIFAT WAJIB ALLAH
Allah memiliki sifat wajib yang harus kita ketahui sekaligus diteladani. Jumlah sifat wajib Allah, yakni 20. Berikut rincian keduapuluh sifat wajib Allah.
1. Wujud
Sifat wajib Allah, yakni wujud yang berarti Zat yang pasti ada. Allah adalah Zat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada siapapun. Hal ini tertulis dalam surah As Sajdah ayat 4 sebagai berikut.
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia Istawa 'alal ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
2. Qidam
Qidam berarti terdahulu. Allah adalah Zat yang paling pertama. Hal ini tertulis dalam surah Al Hadid ayat 3 yang berbunyi.
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
3. Baqa'
Baqa berarti kekal atau abadi. Allah tidak akan mati atau punah. Hal ini tercantum dalam surah Al Qasas ayat 88 sebagai berikut.
“Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
4. Mukhalafatu Lil Hawaditsi
Mukhalafatu Lil Hawaditsi berarti berbeda dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Allah Yang Maha Sempurna dan tidak ada satu pun makhluk yang dapat menyerupainya. Hal ini tertulis dalam surah Asy-Syura ayat 11 sebagai berikut.
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan kamu dari jenis kamu sendiri yang berpasang-pasangan dan dari jenis binatang ternak yang berpasang-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.”
5. Qiyamuhu Binafsihi
Qiyamuhu Binafsihi berarti berdiri sendiri dan tidak memerlukan bantuan dari siapapun. Sifat wajib Allah ini tercantum dalam surah Al Isra ayat 111 yang berbunyi sebagai berikut.
“Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.”
6. Wahdaniyah
Wahdaniyah berarti tunggal atau esa. Allah merupakan Zat Yang Esa atau tunggal. Hal ini dijelaskan dalam surah Al Ikhlas ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut.
“Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa.”
7. Qudrat
Qudrat berarti berkuasa. Allah berkuasa dan berkehendak apapun atas ciptaan-ciptaan-Nya. Hal ini tertulis dalam surah AL Baqarah ayat 20 sebagai berikut.
“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
8. Iradat
Iradat berarti berkehendak. Jika Allah berkehendak atas sesuatu maka tak ada yang tidak mungkin terjadi dan tidak ada satu pun yang mampu mencegahnya. Hal ini tertulis dalam surah Hud ayat 107 sebagai berikut.
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”
9. Ilmu
Ilmun berarti mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui segala sesuatu baik yang tampak sampai yang tidak tampak oleh manusia. Hal ini tertulis dalam surah Qaf ayat 16 sebagai berikut.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
10. Hayat
Hayat berarti Hidup, Allah memiliki sifat Hidup Hal ini tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 255 sebagai berikut.
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
11. Sama'
Sama' berarti Maha Mendengar. Allah menjadi Zat Yang Maha Mendengar segala sesuatu yang ada di dunia ini. Hal ini tertulis dalam surah Al Maidah ayat 76 sebagai berikut.
“Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
12. Bashar
Bashar berarti Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu yang terjadi di semesta raya. Hal ini tertulis dalam surah Al Hujurat ayat 18 sebagai berikut.
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
13. Kalam
Kalam berarti berfirman. Sifat ini tertulis dalam surah Al Araf ayat 143 sebagai berikut.
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.”
14. Qadiran
Qadiran berarti Maha Kuasa. Sifat ini ditulis dalam surah Al Baqarah ayat 20 sebagai berikut.
“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
15. Muridan
Muridan berarti Allah berkehendak. Jika Allah telah berkehendak maka tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengurungkan atau menolaknya. Sifat ini tercantum dalam surah Al Hud ayat 107 sebagai berikut.
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”
16. 'Aliman
Aliman berarti Maha Mengetahui. Sifat ini dijekaskan melalui surah An Nisa ayat 176 sebagai berikut.
“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
17. Hayyan
Hayyan berarti Maha Hidup. Sifat ini tercantum dalam surah Al Furqan ayat 58 sebagai berikut.
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.”
18. Sami’an
Sami’an berarti Maha Mendengar. Allah SWT mendengar semua doa, permintaan, dan ucapan yang dituturkan oleh makhluk-Nya. Sifat ini tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 256 sebagai berikut.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
19. Bashiran
Bashiran berarti Maha Melihat. Hal ini ditulis dalam surah Al Hujurat ayat 18 sebagai berikut.
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
20. Mutakkaliman
Mutakkaliman berarti berfirman atau berkata-kata. Allah Maha Berfirman atas segala rahmat untuk semesta raya serta makhluk ciptaan-Nya. Sifat ini termaktub dalam surah An Nisa ayat 164 sebagai berikut.
“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”
*
.jpeg)






0 komentar:
Posting Komentar