Minggu, 23 November 2025

SAKAROTUL.MAWT

Hadis tentang sakaratul maut Nabi dan umat Islam menjelaskan bahwa sakaratul maut adalah proses yang berat dan sakit bagi setiap manusia, termasuk Nabi Muhammad SAW, yang digambarkan seperti dicabutnya nyawa dari setiap sendi, urat, dan saraf. Hadis juga menyebutkan dua faedah dari penderitaan ini, yaitu untuk mengangkat derajat nabi dan agar manusia mengetahui betapa beratnya sakaratul maut. Selain itu, terdapat hadis yang menganjurkan agar umat Islam mengajarkan kalimat "Laa ilaaha illallah" kepada orang yang sedang menghadapi kematian untuk meringankan sakaratul mautnya. 

Sakaratul maut bagi Nabi Muhammad SAW dan umat Islam 

Rasulullah SAW juga merasakan sakitnya: 

Sakaratul maut adalah keniscayaan yang dialami semua manusia, termasuk Nabi Muhammad SAW. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa ketika kondisi Nabi memburuk, Fathimah berkata, "Alangkah berat penderitaanmu ayahku." Nabi menjawab, "Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini...".

Dua faedah dari penderitaan sakaratul maut:

Untuk menyempurnakan keutamaan dan mengangkat derajat para nabi, bukan karena kekurangan atau azab.

Agar manusia mengetahui kadar sakitnya kematian dan bahwa rasa sakit ini bersifat batiniah.

Gambaran kesakitan: 

Sakaratul maut digambarkan sangat dahsyat dan menyakitkan, seperti dicabut dari setiap urat, saraf, persendian, dan kulit. Beberapa hadis mengibaratkan sakitnya seperti dicabut 300 pedang. 

Amalan yang dianjurkan

Mengajarkan kalimat tauhid: 

Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk mengajarkan kalimat "Laa ilaaha illallah" kepada orang yang akan meninggal untuk meringankan sakaratul mautnya, seperti disebutkan dalam HR. Muslim dan empat imam hadits

Hikmah menghadapi sakaratul maut

Mengingat kematian: 

Mengingat kematian dapat mengingatkan kita akan akhirat, sehingga lebih mempersiapkan diri.

Menyikapi rasa sakit: 

Rasa sakit sakaratul maut tidak terlepas dari tujuan Allah SWT untuk mengangkat derajat hamba-Nya, sehingga penderitaan ini tidak harus dihindari, tetapi lebih kepada persiapan diri untuk menghadapinya. 

Doa Nabi Muhammad tentang sakaratul maut antara lain adalah "Allahummaghfirli warhamni wa alhiqni birrafiq al-a'laa" (Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku, dan antarkanlah aku ke ar-rafiq al-a'la) dan doa "Allahumma ahyihi (ha) ma kanatil hayatu khairan lahu (laha), wa tawaffahu (ha) idza kanatil wafatu khairan lahu (laha)" (Ya Allah, panjangkanlah hidupnya jika itu lebih baik baginya, dan cabutlah nyawanya jika itu lebih baik baginya). Selain itu, beliau juga berpesan untuk mengajarkan kalimat "Laa ilaaha illallaah" kepada orang yang sedang sakaratul maut.

*

Doa Sakaratul Maut dan Artinya dalam Islam, Sesuai Hadist serta Ajaran Rasulullah

Ada sejumlah doa sakaratul maut yang bisa diamalkan oleh umat muslim agar terhindar dari rasa sakit kondisi ini.


SAKARATUL MAUT

Doa Sakaratul Maut dan Artinya dalam Islam, Sesuai Hadist serta Ajaran Rasulullah.

Ada sejumlah doa sakaratul maut yang bisa diamalkan oleh umat muslim agar terhindar dari rasa sakit kondisi ini.


Doa Sakaratul Maut dan Artinya dalam Islam, Sesuai Hadist serta Ajaran Rasulullah

Doa sakaratul maut sesuai ajaran Rasulullah bisa dibaca dan diamalkan oleh umat muslim. Sakaratul maut merupakan kesusahan dan rasa sakit yang memuncak menjelang maut. Mengingat betapa sakitnya saat sakaratul maut, umat muslim dianjurkan untuk senantiasa membaca zikir dan doa kepada Allah SWT agar terhindar dari beratnya kondisi ini.

Setiap orang tentu akan menghadapi kematian. Ia bisa menemui kematian siapa saja, baik tua maupun muda tanpa bisa dimajukan atau dijadwal mundur. Maka dari itu, sudah seharusnya umat muslim selalu mempersiapkan mati dengan senantiasa beribadah kepada Allah SWT.

Ada sejumlah doa sakaratul maut yang bisa diamalkan oleh umat muslim agar terhindar dari rasa sakit kondisi ini. Berikut doa sakaratul maut yang merdeka.com lansir dari Dream dan beberapa sumber lainnya:


Mengenal Sakaratul Maut

Sakaratul maut adalah keadaan di mana ruh secara perlahan terpisah dari jasad. Hal-hal ini terjadi selama proses itu tidak hanya dirasakan oleh jiwa manusia, tetapi juga dirasakan tubuhnya.

Karena tak ada yang dapat mengetahui kapan datangnya kematian, maka umat muslim selalu dianjurkan untuk mengingat-ingatnya dan mempersiapkan diri untuk menyambutnya dengan bertobat dan istiqamah dalam beribadah kepada Allah swt.

Rasulullah saw bersabda:

أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

Artinya: Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus kenikmatan (kematian) (HR Ibnu Hiban).

Terdapat pula banyak hadits yang menceritakan tentang pengalaman sakaratul maut dengan merasakan rasa sakit yang teramat sangat. Sakaratul maut pernah dijelaskan oleh ‘Amr ibn Al-‘Ash yang saat itu ditanya oleh putranya tentang gambaran kematian. Lalu ia menjawab:

“Demi Allah, dua sisi tubuhku seakan-akan berada dalam himpitan. Napasku seakan-akan keluar dari lubang jarum. Dan sebuah dahan berduri ditarik sekaligus dari ujung telapak kaki hingga ujung kepalaku.”

Pada waktu ini, seseorang yang mengalami sakaratul maut baiknya didampingi oleh keluarga dan sanak saudara. Selain mendampingi momen terakhirnya, keberadaan mereka adalah untuk membantu membacakan doa sakaratul maut.


Doa Sakaratul Maut Sesuai Ajaran Rasulullah

1. Surat Yasin

Doa sakaratul maut pertama yang bisa dibaca adalah surat Yasin. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Abu Darda bahwa Rasulullah saw bersabda:

Tidaklah seseorang yang menjelang kematiannya lalu dibacakan surat Yasin di atas kepalanya, melainkan akan dimudahkan baginya (proses kematian).” (HR. Ahmad, Ibn Ad-Dunya dan Dailami).

Kemudian dari mu’aqil ibn Yasar juga menjelaskan hal yang sama bahwa Rasulullah saw bersabda:

Bacakanlah surat Yasin untuk orang-orang yang mati di antara kalian.” (HR. Ibn Abi Syaibah, Ahmad, Abu Daud, Al Hakim, dan Ibnu Hiban).


2. Surat Ar-Ra’d

Doa sakaratul maut yang bisa dibaca lainnya adalah surat Ar-Ra’d. Seperti yang diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah al-Marwazi yang meriwayatkan bahwa Jabir ibn Zaid berkata:

“Disunahkan membaca surat Ar-Ra’d di sisi orang yang sedang sakaratul maut. Hal itu dapat meringankan beban si mayat, memudahkan proses kematiannya, serta memperbaiki keadaannya. Pada hayat Rasulullah, sebelum kematian seseorang itu tiba, dipanjatkan doa untuknya, ‘Ya Allah, ampunilah si fulan; tenangkanlah pembaringannya; luaskanlah kuburnya; berikan ketenangan setelah kematiannya; pertemukanlah dia dengan nabinya; naikkanlah ruhnya bersama ruh orang-orang saleh; satukanlah antara kami dan dia dalam satu tempat di dalamnya senantiasa ada kesehatan; serta hilangkanlah keletihan dan kepenantannya.’ Lantas, dibacakan shalawat kepada Rasulullah secara berulang-ulang sampai kematian menjemputnya.”


3. Surat Al-Baqarah

Doa sakaratul maut lainnya yang juga bisa diamalkan adalah surat Al-Baqarah. Hal tersebut berdasarkan perkataan dari Ibnu Abi Syaibah dan Marqazi yang mengatakan bahwa Asy Sya’bi berkata:

“Dahulu orang-orang Anshar membacakan surat Al-Baqarah di sisi orang yang akan meninggal.”

4. Kalimat La Ilaha Illah Allah

Saat ada orang yang sedang mengalami sakaratul maut, bacaan yang biasanya dibacakan adalah kalimat “la ilaha illah Allah”. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At-Talaq ayat 2 berikut ini:

فَاِذَابَلَغْنَاَجَلَهُنَّفَاَمْسِكُوْهُنَّبِمَعْرُوْفٍاَوْفَارِقُوْهُنَّبِمَعْرُوْفٍوَّاَشْهِدُوْاذَوَيْعَدْلٍمِّنْكُمْوَاَقِيْمُواالشَّهَادَةَلِلّٰهِۗذٰلِكُمْيُوْعَظُبِهٖمَنْكَانَيُؤْمِنُبِاللّٰهِوَالْيَوْمِالْاٰخِرِەۗوَمَنْيَّتَّقِاللّٰهَيَجْعَلْلَّهٗمَخْرَجًاۙ

Artinya: “Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,” (QS. At-Talaq: 2).

Dari ayat di atas, Abu Nu’aim mengatakan bahwa Qatadah pernah berkata maksud dari ayat tersebut:

“Jalan keluar dari berbagai hal yang syubhat di dunia dari kesusahan saat kematian dan dari berbagai rintangan pada hari kiamat kelak.”

Lalu Abu Sa’id meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

“Tuntunlah orang yang sedang berhadapan dengan kematiannya dengan kalimat ‘la ilaha illa Allah’.) (HR. Muslim).


5. Bacaan Doa Nabi Yunus

Doa sakaratul maut yang dianjurkan untuk dibaca adalah doa Nabi Yunus. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Sa’ad Ibn Abi Waqas bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

“Maukah kalian aku tunjukkan nama Allah yang paling agung? Yaitu doa Yunus: ‘La ilaha illa Anta, Subhanaka inni kuntu minazzholimi’ (Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim). Barangsiapa yang berdoa dengan kalimat itu sebanyak empat puluh kali saat sakit menjelang kematiannya lalu meninggal, pasti dia kan diberikan pahala orang yang mati syahid, jika dia bebas, dia kan bebas dengan penuh pengampunan.” (HR al Hakim).

Bacaan doa sakaratul maut adalah sebagai berikut:

La ilaha illa Allah Al Halim al Karim, alhamdulillahirabbil’alamin, tabarokallazi bi yadih al Mulk yuhyi wa yumit wa huwa ala kulli syai’in qadir.


6. Doa Sakaratul Maut Ajaran Rasulullah

Doa sakaratul maut sesuai ajaran Rasulullah bisa diamalkan oleh umat muslim. Ada tuntunan doa dari Rasulullah SAW terhadap orang yang menghadapi sakaratul maut, sebagai berikut:

Allahumma ahyihi (ha) ma kanatil hayatu khairan lahu (laha), wa tawaffahu (ha) idza kanatil wafatu khairan lahu (laha).

Artinya: Ya Allah, panjangkanlah hidupnya jika itu lebih baik baginya, dan ambillah jika itu lebih baik baginya.


7. Doa terhindar dari Sakitnya Sakaratul Maut

Banyak hadis yang menggambarkan betapa beratnya menghadapi sakaratul maut, terutama yang dialami oleh hamba-hamba zalim dan ahli maksiat. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah surat Alquran, artinya:

“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedangkan para malaikat memukuli dengan tangannya (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan,

karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya,” (QS Al-An‘am [6]: 93).


8. Dzikir Sakaratul Maut

Mengingat betapa sakitnya sakaratul maut, umat muslim dianjurkan untuk membaca zikir dan berdoa agar terhindar dari rasa sakitnya. Berikut doa agar terhindar dari sakaratul maut dan artinya:

Allaahumma inna nasaluka salaamatan fid diini wa’aafiyatan fil jasadi waziyaadatan fil’ilmi wa barokatan fir rizqi wa taubatan qoblal maut wa rohmatan ‘indal maut wa maghfirotan ba’dal maut. Allohumma hawwinalainaa fii sakarootil maut wan najaata minan naari wal’afwa ‘indal hisaab.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, kesejahteraan atau kesehatan jasmani, ilmu yang bertambah, rezeki yang barakah, diterima tobatnya sebelum meninggal. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sakaratul maut dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami memohon ampunan ketika dihisab.”


9. Doa Agar Dipermudah Sakaratul Maut

Setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak mengingat mati dan menyiapkan diri untuk menyambutnya dengan bertobat dan beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, artinya:

Artinya: “Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus kenikmatan (kematian).” (HR. Ibnu Hiban)

Doa agar dipermudah sakaratul maut, umat muslim bisa membaca doa dan mengamalkan doa setelah menunaikan ibadah salat. Berikut doa sakaratul maut dan artinya:

Allahumma Hawwin ‘Alaina Fii Sakarootil-Maut

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah bagi kami di dalam menempuh sakratul maut.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Itulah sejumlah doa sakaratul maut yang bisa dibaca oleh umat muslim. Dengan membaca doa ini, semoga Allah SWT akan menjauhkan umat muslim dari sakitnya sakaratul maut.

Berdoa adalah salah satu usaha untuk menyembukan anak yang tengah sakit.


Kehadiran Keluarga Saat Sakaratul Maut: 4 Hal yang Harus Dilakukan

Melansir NU Online, Musthafa Al-Khin dalam kitabnya Al-Fiqhul Manhajî menyebutkan bahwa terdapat 4 hal yang semestinya dilakukan seseorang terhadap anggota keluarga yang sedang mengalami naza’ atau sakaratul maut. Keempat hal tersebut adalah:

1. Memposisikan orang tersebut tidur miring ke sisi badan sebelah kanan untuk menghadapkan wajahnya ke arah kiblat. Bila hal ini dirasa susah maka menelentangkannya dengan posisi kepala sedikit diangkat sehingga wajahnya menghadap ke kiblat. Demikian pula kedua ujung kakinya juga disunahkan untuk dihadapkan ke arah kiblat.

2. Disunnahkan mengajari (men-talqin) orang yang sedang sekarat kalimat syahadat yakni lâ ilâha illallâh dengan cara yang halus dan tidak memaksanya untuk ikut menirukan ucapan syahadat tersebut.

Cukuplah mentalqin dengan mengulang-ulang memperdengarkan kalimat lâ ilâha illallâh di telinganya tanpa menyuruh untuk mengucapkannya.

Berdasarkan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Artinya: Ajarilah orang yang mau meninggal di antara kalian dengan kalimat lâ ilâha illallâh.

3. Disunnahkan membacakan surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat. Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban:

اقرؤوا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس

Artinya: Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat di antara kalian.

4. Orang yang sedang mengalami sakit dan merasakan sudah adanya tanda-tanda kematian ia dianjurkan untuk berbaik sangka (husnudhan) kepada Allah. Dalam keadaan seperti ini yang terbaik ia lakukan adalah membuang jauh-jauh bayangan dosa dan kemaksiatan yang telah ia perbuat. Sebaliknya ia dianjurkan untuk membayangkan bahwa Allah akan menerimanya dan mengampuni semua dosa-dosanya.

Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim Allah berfirman:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

Artinya: Aku bersama prasangka hamba-Ku kepadaku.

*

Inilah 7 Bacaan dan Doa ketika Sakaratulmaut yang Diriwayatkan dalam Hadis

KETIKA seseorang mengalami sakaratulmaut, keluarga dan sanak saudara biasanya mendampinginya dengan membacakan doa-doa. Apa saja bacaan dan doa ketika sakaratulmaut tersebut?

Ya, sakaratulmaut pasti akan dialami oleh semua manusia yang hidup sebelum dinyatakan meningga dunia. Sakaratulmaut ini dahsyat dan sangat berat, terutama jika menimpa orang-orang yang tidak taat atau kerap berbuat maksiat selama hidupnya di dunia.  Oleh karena itu, doa menjadi sesuatu yang amat penting untuk dibacakan ketika seseorang menghadapi sakaratulmaut.

Bacaan dan doa ketika sakaratulmaut ini banyak diriwayatkan dalam hadis dan juga diterangkan paraa ulama. Berikut beberapa keterangan terkait bacaan dan doa ketika sakaratulmaut tersebut:


1Bacaan dan doa ketika sakaratulmaut: Surat Yasin

Abu Darda menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda, “Tidaklah seseorang yang menjelang kematiannya lalu dibacakan surat Yasin di atas kepalanya, melainkan akan dimudahkan baginya (proses kematian).” (HR Ahmad, Ibn Ad-Dunya dan Dailami)

Mu’aqil ibn Yasar juga menerangkan hal serupa, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Bacakanlah surat Yasin untuk orang-orang yang mati di antara kalian.” (HR ibn Abi Syaibah, Ahmad, Abu Daud, Al Hakim, dan Ibnu Hiban).


2. Bacaan dan doa ketika sakaratulmaut: Surat Ar Ra’du

Ibnu Abi Syaibah dan al-Marwazi meriwayatkan bahwa Jabir ibn Zaid pernah berkata, “Disunahkan membaca surat ar Ra’du di sisi orang yang sedang sakaratulmaut. Hal itu dapat meringankan beban si mayat, memudahkan proses kematiannya, serta memperbaiki keadaannya. Pada hayat Rasulullah ﷺ, sebelum kematian seseorang itu tiba, dipanjatkan doa untuknya, ‘Ya Allah, ampunilah si fulan; tenangkanlah pembaringannya; luaskanlah kuburnya; berikan ketenangan setelah kematiannya; pertemukanlah dia dengan nabinya; naikkanlah ruhnya bersama ruh orang-orang saleh; satukanlah anatara kami dan dia dalam satu tempat di dalamnya senantiasa ada kesehatan; serta hilangkanlah keletihan dan kepenantannya.’ Lantas, dibacakan shalawat kepada Rasulullah ﷺ secara berulang-ulang sampai kematian menjemputnya.”


3.  Bacaan dan doa ketika sakaratulmaut: Surat Al Baqarah

Ibnu Abi Syaibah dan Marqazi juga menuturkan bahwa Asy Sya’bi pernah mengatakan, “Dahulu orang-orang Anshar membacakan surat Al Baqarah di sisi orang yang akan meninggal.”

4Bacaan dan doa ketika sakaratulmaut: Kalimat ‘La ilaha illa Allah’

Allah SWT berfirman:

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar.” (QS At Talaq: 2)

Mengenai ayat tersebut, Abu Nu’aim menuturkan bahwa Qatadah pernah berkata, maksudnya: “Jalan keluar dari berbagai hal yang syubhat di dunia, dari kesusahan saat kematian dan dari berbagai rintangan pada hari kiamat kelak.”

Abu Sa’id meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda, “Tuntunlah orang yang sedang berhadapan dengan kematiannya dengan kalimat La ilaha illa Allah.” (HR Muslim)

Ibnu Hibban dan lainnya pun mengatakan bahwa yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah orang yang tengah mengalami sakaratulmaut.

Ibnu Abbas pernah mendengar Rasulullah ﷺbersabda, “Perdengarkanlah pertama kali kepada bayi kalimat La ilaha illa Allah. Bimbinglah ketika mereka menghadapi kematian dengan kalimat La ilaha illa Allah. Barangsiapa yang di awal ucapannya adalah La illah illa Allah dan di akhir ucapannya adalah La ilaha illa Allah juga, maka dia akan hidup selama seribu tahun dan dia tidak ditanya mengenai satu dosa pun.” (HR Baihaqi dan Syu’ab al Iman)

Al Baihaqi selaku periwayat hadis tersebut mengatakan, bahwa hadis di atas adalah hadis gharib.

Sedangkan dalam sebuah hadis marfu, Abu Hurairah mengatakan, “Jika orang-orang yang sakit di antara kalian merasa keberatan, janganlah kalian menjadikan mereka merasa bosan dengan kalimat La ilaha illa Allah. Akan tetapi, tuntunlah mereka karena sesungguhnya orang munafik sama sekali tidak akan mengakhiri hidupnya dengan kalimat tersebut.” (HR Abu Qasim Al Qusyair)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Malaikat maut pernah mendatangi seseorang menjelang kematiannya. Dia lalu mengoyak anggota tubuhnya tetapi tidak mendapatkan amal kebaikan. Dia kemudian mengoyak hatinya, tapi tidak mendapatkan kebaikan di dalamnya. Llau dia membuka mulutnya, ternayta dia menemukan kebaikan di ujung lidahnya yang melekat pada langit-langit mulutnya, yaitu ucapan ‘La ilaha illa Allah.’ Oleh karena itu, diampunilah dosa-dosanya karena kalimat tersebut.” (HR Ibn Abi Ad Dunya dan Baihaqi).


5Bacaan La illah illa Allah, Allahu akbar, la hawla wa la quwata illa billahil aliyyil azim

Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al khudri, menuturkan, “Barangsiapa yang menjelang kematiannya mengucapkan ‘La ilaha illa Allah, Allahu akbar, la hawla wa la quwwata ila billahil aliyyil azim’, niscaya dia tidak akan merasakan api neraka selamanya.” (HR Tabrani)


6Bacaan dan doa ketika sakaratulmaut: Doa nabi Yunus

Sa’ad ibn Abi Waqas menuturkan bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan nama Allah yang paling agung? Yaitu doa Yunus: ‘La ilaha illa Anta, Subhanaka inni kuntu minazzholimi’ (Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim). Barangsiapa yang berdoa dengan kalimat itu sebanyak empat puluh kali saat sakit  menjelang kematiannya lalumeninggal, pasti dia kan diberikan pahala orang yang mati syahid, jika dia bebas, dia kan bebas dengan penuh pengampunan.” (HR al Hakim)


Bacaan dan doa ketika sakaratulmaut: 

La ilaha illa Allah Al Halim al Karim, alhamdulillahirabbil’alamin, tabarokallazi bi yadih al Mulk yuhyi wa yumit wa huwa ala kulli syai’in qadir’

Ali bin Abi thalib menuturkan, “Aku pernah mendengar dari Rasulullah ﷺ, beberapa kalimat yang bila diucapkan oleh seseorang ketika kematiannya, dia akan masuk surga, yaitu: ‘La ilaha illa Allah Al Halim al Karim, alhamdulillahirabbil’alamin, tabarokallazi bi yadih al Mulk yuhyi wa yumit wa huwa ala kulli syai’in qadir’” (HR ibnu Asskir)

7Bacaan dan doa ketika sakaratulmaut: ‘Salamun ’ala al mursalin wa alhamdulillahi rabbil Aalamin’

Sa’id ibn Mansur, Al Marwazi, Muslim, dan Ibn Abi Syaibah menuturkan bahwa Ummu al Hasan berkata, “Aku pernah berada di sisi Ummu Salamah, alalu datang seseorang kepadanya seraya mengatakan, ‘Si anu meninggal.’ Kemudian dia menuturkan, ‘Berangkatlah ke sana. Jika engkau melihatnya sedang dalam keadaan sakaratulmaut, ucapkan ‘Salam’ala almursalin wa alhamdulillahirabbil’alamin.’”

Masih banyak riwayat terkait dengan doa dan bacaan ketika sakartulmaut yang lainnya. []

Referensi: Ziarah Ke Alam Barzakh/Karya: al-Imam Jalaluddin as-Suyuti/Penerbit: Inteam Publishing/Tahun: 2012


Dahsyatnya Sakaratul Maut dan Doa agar Dimudahkan saat Melewatinya

SETIAP makhluk yang bernyawa pasti akan menghadapi sakaratul maut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Qaf ayat 19, “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya.”

Dikutip dari Ensiklopedia Kiamat karya Dr. Umar Sulayman al-Asykar, sakaratul maut berarti kesulitan dan kesukaran maut. Ar-Raghib berkata dalam al-Mufradat, “Kata sakar adalah suatu keadaan yang menghalangi antara seseorang dengan akalnya.

Dalam penggunaannya, kata ini banyak dipakai untuk makna minuman yang memabukkan. Kata ini juga berkonotasi marah, rindu, sakit, ngantuk dan kondisi tidak sadar (pingsan) yang disebabkan oleh rasa sakit.”

Rasulullah SAW pernah mengalami sakaratul maut. Dalam sakit yang menjelang wafatnya, Rasul meraih cangkir kecil berisi air, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalanya untuk membasuh wajahnya. Beliau berujar, “Tiada Tuhan selain Allah. Sesungguhnya pada maut pasti ada sakaratul maut.”


Dahsyatnya Sakaratul Maut

Aisyah bercerita mengenai sakitnya Rasullah SAW, “Aku tidak melihat sakit pada seseorang yang lebih keras disbanding yang dialami Rasulullah SAW.”

Aisyah juga pernah masuk ke kamar ayahnya Abu Bakar yang sedang sakit menjelang wafatnya. Tatkala sakit itu semakin berat, Aisyah mengucapkan sebait syair:

Kekayaan tidak berarti apa-apa bagi seorang pemuda saat sekarat melewati kerongkongannya dan menyesakkan dadanya.

Lalu Abu Bakar membuka wajahnya dan berujar, “Bukan begitu, yang benar (mengutip sebuah ayat) ‘Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya’.”

Sudah pasti orang kafir akan mengalami maut lebih berat disbanding yang dialami seorang mukmin. Kami mengutip sebagian hadis dari al-Barra’ ibn ‘Azib, “Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju kebencian dan murka Allah!”

Lalu ia berpisah dari jasadnya dan si malaikat mencabutnya sebagaimana bulu wol yang tebal dan basah dicabut, dan bersamaan dengan itu terputuslah urat-urat dan syaraf-syaraf.

Alquran melukiskan betapa beratnya sakaratul maut yang dialami oleh orang kafir, “Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata, ‘Telah diwahyukan kepada saya,’ padahal tidak ada dwahyukan sesuatu (renggang) pun kepadanya, dan orang yang berkata, ‘Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.’

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang lalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, dan para malaikat memukul dengan tangannya (al-mala’ikah basithu aidihim), (sambil berkata), ‘Keluarkanlah nyawamu! Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya’.”


Dahsyatnya Sakaratul Maut

Maksud ayat di atas, seperti dituturkan Ibn Katsir, adalah ketika malaikat azab memberi kabar kepada orang kafir tentang azab, belenggu, rantai, neraka Jahim, api yang panas membakar dan murka Allah, lalu si malaikat berusaha mencabut roh dari jasadnya, akan tetapi rohnya menolak keluar, maka malaikat memukul mereka sampai roh mereka keluar dari jasad, sambil berteriak:

“Keluarlah nyawamu! Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar.” Ibn Katsir menafsirkan “wa al-mala’ikah basithu aidihim” dengan “memukul”. Makna ayat ini sama dengan makna ayat:

“Sungguh kalau kamu mengerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku,” dan:

“… dan mereka menjulurkan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti(mu).”

Beberapa tokoh menceritakan pengalaman sakaratul maut mereka. Di antaranya adalah Amru ibn al-‘Ash. Saat ia sekarat, anaknya berkata kepadanya, “Wahai ayahku, engkau pernah mengatakan, ‘Semoga saja aku bertemu dengan seorang laki-laki yang berakal saat maut menjemputnya agar ia melukiskan kepadaku apa yang dilihatnya!’

Sekarang, engkaulah orang itu. Maka ceritakanlah kepadaku!” Ayahnya menjawab, “Anakku, demi Allah seakan-akan bagian sampingku berada di ranjang, seakan-akan aku bernafas dari jarum beracun, seakan-akan duri pohon ditarik dari tapak kakiku sampai kepala.” Kemudian ia mengucapkan sebaris bait syair:

Aduhai, andai saja sebelum hal yang telah jelas di hadapanku ini terjadi aku berada di puncak gunung sambil menggembala kambing gunung. 


Dahsyatnya Sakaratul Maut

Dalam satu haditsnya, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya agar menuntun orang yang sakaratul maut dengan kalimat ‘Laa ilaha ilallah.’

لقنوا موتاكم لااله الا الله

“Tuntunlah orang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat ‘Laa ilaha illaallah’”. (HR Muslim)

Doa ini dinukil dari beberapa riawayat hadis. Berikut lafaznya:

اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ⁣

Allahumma Hawwin ‘Alaina Fii Sakarootil-Maut⁣

“Ya Allah, mudahkanlah bagi kami di dalam menempuh sakratul maut.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

*

0 komentar:

Posting Komentar