*Saat Asyiah diperistri Fir'aun.* Fir'aun sangat mencintai Asyiah memaksa maka pasti Fir'aun menurutinya.* Meskipun saat Fir'aun *menetapkan aturan untuk membunuh seluruh bayi Yahudi.* Namun ternyata bayi kecil Musa yang dihanyutkan dalam sebuah kotak di sungai Nil yang ditemukan Asiyah, Asyiah ngotot harus merawatnya ! Sedang Fir'aun tak berdaya melarangnya‼️ *SEMUA INI terjadi saat MUSA BELUM JADI NABI & ASYIAH BELUM BERIMAN KEPADA MUSA AS* _(sebab Musa masih bayi)_
Saat setelah MUSA AS DEWASA dan mengabarkan agamanya, Asyiah barulah mengimani agama dibawa putra angkatnya: Nabi Musa yakni beriman kepada Allah. *Jika membahas ketaatan istri kepada suami* lalu menghubungkannya dengan Hadits Nabi Muhammad ﷺ yakni _istri disuruh sujud pada suami,_ itu sebagai makna keta'atan yang sungguh kepada *"Suami Yang Benar* menurut syari'at. _Tapi boleh menentang bila suami tak sesuai syari'at._ Dan saat membahas *PERKAWINAN* lalu dihubungkan dengan Fir'aun & Asyiah, seakan ingin mengatakan *"Ada Pernikahan antara Fir'aun Kafir & Asyiah yang beriman."* Padahal tak demikian adanya! *Sebab Pernikahan Asyiah & Fir'aun terjadi sebelum Asyiah mengimani Nabi Musa AS‼️*
Masa ya iya akan menilai bahwa pernikahan Asyiah dan Fir'aun di saat mereka berdua *MASIH SAMA SAMA KAFIR* itu bisa disamakan dengan pernikahan orang yang beriman dengan orang yang kafir? Ada yang menyesatkan, dimana mereka berkata: _Urusan dosa suami biar ditanggungnya sendiri dihadapan Allaah! Sedang Istri yang penting tha'at agar masuk Syurga_ Mereka memahami ini dengan mengkaitkan "Ketaatan Istri (:Asyiah) atas suaminya yang kafir (:Fir'aun) dengan memakai *Dalil Sabda Nabi Muhammad* yaitu _istri harus mentha'ati suami_ tapi *menafsikan mengikuti pengajaran suami secara mutlak?* _Apakah mereka kira Asyiah yang beriman mau mentaati Fir'aun yang kafir?_*TIDAK ‼️ BAHKAN MEREKA CERAI‼️*
Justru saat Fir'aun mengetahui Asyiah mengimani Kenabian Musa AS yang saat beliau *DEWASA & DIANGKAT SEBAGAI NABI,* Fir'aun malah menjadi *MURKA* kepada Asyiah. Fira'un betul-betul *Tidak terima dengan Keputusan Iman istrinya.* _Sehingga putuslah hubungan pernikahan antara Fir'aun dan Asyiah !_ Asyiah lebih memilih beriman kepada Musa AS daripada bersama Fir'aun. Lalu sebab inilah Fir'aun memberikan *Dua Pilihan Berat* yakni: *Memilih tetap bersamanya dan tidak akan mendapat hukuman* atau *Tetap beriman kepada Musa AS dan mendapat hukuman pedih.* Setelah ini tidak ada lagi pernikahan Asyiah & Fir'aun‼️ *Terpisahlah antara kafir & yang Iman‼️*
Fira'un *menetapkan hukuman berat atas Asyiah* saat beda iman, Fir'aun memerintahkan algojonya _mengikat kedua tangan & kaki Asyiah pada empat buah tiang dengan posisi tubuh menghadap sengatan matahari._ Kemudian tubuh Asyiah *dicambuk dan melemparinya dengan batu besar ditinggalkan begitu saja oleh Fir'aun dan pengikutnya di padang pasir‼️* Mendapat _siksaan yang pedih dari Fir'aun itu, iman Asyiah tetap tak goyah._ Asyiah pasrah dan hanya berserah diri kepada Allah SWT. Lalu hal yang manakah yang hendak dijadikan gambaran adanya *Pernikahan antara yang Iman dan Kafir dalam kisah itu?‼️*
Masih dalam keadaan tangan terikat, tubuh penuh luka bekas cambukan. Sambil menahan perih, Asyiah berdoa kepada Allah SWT. Doa Asiyah diabadikan dalam Surat At-Tahrim ayat 11 yang artinya: *"Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."* Jadi Asyiah malah _memohon Keselamatan dari kejahatan Fir'aun._ *Bukannya memilih melanjutkan hidup bersama Fir'aun dalam pernikahan beda keyakinan,* bahkan lebih _memilih mati daripada HIDUP dengan orang KAFIR !_ Makanya *BERFIKIRLAH yang LOGIS!*
Asyiah binti Muzahim meninggal dunia sesaat setelah mulutnya mengatup di akhir doa. Dia tak lagi merasakan sakit saat batu besar yang dilemparkan algojo Fir'aun mengenai tubuhnya. *Hukuman itulah yang diartikan sebagai MOMEN PERCERAIAN ANTARA ASYIAH & FIR'AUN !* ... _Tidak lagi hidup bersama dalam pernikahan !_ *FAHAMI DENGAN SEKSAMA AGAR LURUS HATI KEPADA KEBENARAN ??* Rasulullah ﷺ menyebut, Asiyah binti Muzahim adalah salah satu wanita penghuni surga yang paling utama. Diriwayatkan Ibnu Abbas dalam Hadist Ahmad, beliau bersabda: "Wanita penduduk surga yg paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asyiah binti Muzahim ; istri Fir'aun, & Maryam binti 'Imron".
*Wahai JIWA YANG TENANG! Jangan Engkau Tertipu Dengan Ucapan Lembut Tapi Mengandung Penyesatan !*
• _Tiada ketaatan kepada manusia dengan bermaksiat kepada Allah_ adalah sebuah *Prinsip Dalam Islam* yang artinya _tidak ada kewajiban taat kepada siapapun_ (termasuk orang tua, pemimpin, suami dll) jika perintahnya bertentangan dengan Ajaran Allah (maksiat). *Ketaatan sejati hanya kepada Allah,* dan ketaatan kepada makhluk hanya berlaku dalam hal-hal *yang sesuai dengan ajaran agama.*
• Bahwa pernikahan antara Fir'aun dan Asyiah hanya saat agama Asyiah dengan Fir'aun sama.
****






0 komentar:
Posting Komentar