TABARRUK KEPADA KYAI ATAU ULAMA'
Sebagai pengikut ASWAJA, kita mestinya sangat mengetahui atau faham bahwa ada keutamaan "BERTABARRUK" kepada seorang Kyai atau Ulama' apalagi Awliya-ullah dapat membuahkan keutamaan-keutamaan tak terkirakan ? Dan itu banyak terjadi !
Ada Ma'uunah Minallah yang akan hadir atas santri yang bertabarruk kepada seorang Kyai yang 'Alim lebih lebih jika ternyata seorang Waliullah. Yang mana Sang Guru sudah barang tentu sangat ma'lum dengan keadaan santrinya yang bernama Samsudin ini. Mohon maaf, Ia seorang yang "CEDAL" tak mungkin dapat Membaca Al Qur-aan dengan baik.
Hanya di Idzinkan mendengar penjelasan dan pengajaran yang dituturkan sang guru. Pelajaran pelajaran yang sederhana seperti Alala dan Tajwid. Tapi tetap saja itu bukan kemampuannya dan itu sangat jelas bagi sang Guru. Karenanya beliau hanya diposisikan sebagai Pelayan Sang Guru dimana ia tak diwajibkan belajar ilmu 'alat secara yang intesif. Kalaupun belajar ilmu nahwu shorof, fiqh dan tajwid hanya ala kadarnya.
Dan dalam perjalanan nyantrinya, beliau dididik dalam disiplin ilmu akhlaq yang ketat disiplin oleh Sang kyai yang ternyata seorang yang ahli pengobatan termasuk diberikan oleh Allah kemampuan mengobati OGDJ. Beliau sebagai seorang murid juga dilatih dan dilibatkan dalam urusan membantu gurunya dalam menangani pasien pasien termasuk pasien OGDJ.
HIJRAH KE BLITAR
MEMBANGUN PADEPOKAN
Dan kita juga mengetahui, beliau mengalami perubahan drastis dalam kehidupannya. Dimana kita melihat di detik ini, beliau mengalami kemajuan sangat pesat. Membangun padepokan yang bernama Nur Dzat Sejati. Orang orang banyak yang berobat kepada beliau. Makin hari makin berkembang pesat. Padepokan bertambah luas dengan berpindah posisinya. Semua itu ternyata hanyalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi tamu tamu yang silaturahim kepada beliau.
Tak jarang orang orang menyumbangkan dengan sukarela tanpa paksaan memberikan kaffaroh atau sumbangan untuk kemajuan pembangunan Padepokan, Masjid, Ruang Ruqyah, Ruang Santri, Penginapan Gratis dan berbagai ruang keperluan aktivitas yang semuanya diperuntukkan bagi para pasien atau para tetamu yang menjalin silaturahim agar mereka dapat berobat secara mudah dan murah dsb.
ILMU YANG LUAR BIASA
Gus Samsudin, sebagai murid juga diberikan wirid wirid bersanad tersambung dengan para wali songo. Dimana beliau Gus Samsudin ini mendapatkan "Pulung" yang dahulunya berada di diri Saridin yang kita kenal sebagai Muridnya Kanjeng Sunan Kalijogo Rachimahullah.
Keterangan itu tersirat di pengakuan Nenek Siluman yang tadinya dendam kepada para Wali Songo, yang akhirnya mencelakai Gus Samsudin. Mengapa Gus Samsudin menjadi target si nenek Siluman ??? Sebab Gus Samsudin adalah bagian daripada Wali Songo yakni yang dikenal dengan Nama Saridin Murid Kanjeng Sunan Kalijogo.
WALI MASTUR
Kesederhanaannya sangat mengakar pada dirinya, keshabarannya. keikhlasan, Kesyukuran dan keteguhan hatinya bisa dirasakan oleh orang orang yang memiliki kepekaan hati.
Beliau yang dimungkinkan salah seorang Wali Mastur ini, benar-benar disembunyikan oleh Allah didalam sisi tak mampuni di soal membaca Al Qur-aan yang disebabkan oleh kecedalan dan kedangkalan ilmu bacaanya Al Qur-aannya. Akibatnya orang orang secara nyata akan mencibir dan menafikan keunggulan karunia Allah yang dihiaskan pada dirinya.
Tapi cobalah perhatikan lagi dengan seksama wahai saudara-saudaraku .... Lihatlah betapa anggun wajahnya yang bersih dan bersinar. Janggutnya, jambangnya dan kumisnya yang rapih berpadu dengan wajahnya yang teduh menawan itu semakin menambah kewibawaannya, seakan-akan sedang melihat salah seorang dari sahabat Nabi Muhammad Shollallahu 'Alayhi Wa Sallam. Tak pernah selama ini menggunakan sandal atau alas kaki walaupun kemana beliau pergi. Ini disebabkan beliau sedang diperintahkan oleh Sang Guru untuk menjalani Riyadhoh Kabumian
Dan alangkah pantasnya beliau ketika menggunakan "Pakaian Islami Ala Ulama' " Dan ternyata pakaian itu juga dijadikan sebagai "Satir" (Penutup Anugrah) dari Allah atas beliau. Bagaimana tidak menjadi satir, sebab pakaian itu juga, semakin membuat orang-orang menganggapnya sebagai seseorang yang Sok Kyai / Sok 'Ulama' dan dianggap tak pantas di sebut Gus apalagi disebut Kyai ! Apa sebabnya ? Lagi lagi karena kelemahannya dalam urusan membaca Al Quraannya yang oleh kebanyakan orang dijadikan sebagai tolok ukur keutamaan seseorang Kyai atau Gus.
Tak seorangpun yang mampu mengumpulkan manusia sebanyak itu disuatu tempat jika bukan dari Qudrot dan Irodat Allah yang menyata pada diri seorang kekasih.
Beliau sedang dan akan selalu mengalami ujian-ujian yang berat dalam kehidupannya, banyak orang menfitnahnya dan bahkan ingin membunuhnya. Ingin apa yang beliau upayakan terhalang atau hilang musnah. Akan tetapi menghadapi semuanya itu, ternyata beliau selalu menasehatkan untuk dirinya sendiri, santri-santrinya dan orang-orang yang mencintainya untuk menetapi keshabaran dan keikhlasan, bertaqwa dan bertawakkal kepada Allah dalam mengahadapi segala urusan di dunia yang penuh cobaan ini.
UTAMA BERKAH SANG GURU
Karena berkah doa sang kyai lah, yang dengan hanya diberikan Sedikit Pelajaran Dan Tugas Tugas Wirid, akan tetapi Allah berikan manfaat dan kemampuan serta memahami seluk beluk Pengobatan termasuk MENGATASI SIHIR. .... Sekali lagi itu sebab hal positif dari Doa Berkah Dari Sang Kyai.
Maafkan saya tak pantas berkata ini ... Sedang kita sendiri yang saya anggap mungkin lebih memahami ilmu ilmu dari Pesantren dan mungkin Pandai Mengaji Kitab-kitab. Namun ternyata kita masih berkemungkinan terkena sihir dan tak bisa mengobatinya sendiri. Karena ilmu kita memang Bukan Untuk Itu.
Sedangkan Gus Samsudin yang tak bisa mengaji Al Qur-aan dengan baik seperti yang sama sama kita ketahui nyata-nyata memperoleh Idzinkan dari Allah diberikan kesempatan meringankan beban sakit yang diderita masyarakat banyak. Dan terbukti dengan Idzin Allah banyak yang tertolong lewat Usaha dan Doa beliau.
Sebab itu juga, jika tak memahami suatu urusan, sebaiknya diam karena itu lebih selamat.
Dari saya Gus Kamal ibn Muhammad Ibn Abdul Chalim Ibn Muhammad Shiddiq Jember
0 komentar:
Posting Komentar