HIJAB AL-MASTUR
Hijab Al-Mastur (dinding tersembunyi yang tidak terlihat ). Ayat yang tertulis dibawah ini adalah potongan ayat dari surah Al-Isra : 45-46 dan Surah At-taubah : 129.
Faedahnya antara lain adalah untuk menjadikan Dinding yang tidak terlihat oleh jin ( Khodam jin ), menghilangkan was-was yang datangnya dari syathan, dan mengusir yang jahat dari golongan jin dan syeton dari segala bentuk gangguan mereka. Dan menghilangkan segala bentuk khayalan yang ada didalam pikiran kita disebabkan bisikan dan gangguan mereka dari golongan Jin atau syetan.
Reaksi dari amalan ini bukanlah perlawanan, tetapi lebih seperti dinding yang menutupi si pembaca. Sehingga keadaannya tidak bisa dideteksi ( discanning ) oleh pihak lawan. Akibatnya bisa dimaklumi, karena serangan yang ditujukan tidak ada reaksi seakan-akan hilang lenyap tanpa arah, bisa dipastikan timbul ‘kemalasan’ atau malah membatalkan sama sekali serangan ghoib tadi. Dan ini jauh lebih bijaksana menurut saya dari pada meladeni hal-hal seperti itu.
Berikut tata caranya :
Kaifiatu ‘Amal :
Al-Faatihah .....
✓ Liridho illahi ta’alaa wa Bisyafaa’atin Nabi Sayyidina Muhammadin Sholallahu ‘alayhi wa aalihi wa sallama
✓ Wa Bibarokaati karoomaatil Auliyaa-illaahi ta’aalaa wash-sholihin war ridho waalidayni Li qodhoo-i chaajatii ….( niat )…
✓ Wa ilaa chadrotin Nabi Sayyidina Muhammadin Sholallahu ‘alayhi wa aalihi wa sallama,
✓ Wa ilaa chadrotin Nabiyullah Khidlir Balya ibni Malkan AS.
✓ Tsumma ila chadlroti Al-Habib Ali bin Hasan bin Abdullah bin Husein bin Shohibur Rootib Al-Habib 'Umar bin Abdurrahman Al-Aththos,
✓ Wa khususon Ila Hadroti Hujjatul Islaam Al-Imam Al-Ghozaly At-tusi Ra. Bisirril al-fatehah….
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
وَاِذَا قَرَأْت الْقُرْآنَ جَعَلْنَابَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينِ لا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاخِرَة حِجَابٌا مَّسْتُوْرًا, وَجَعَلْنَا عَـلَـى قُلَوْبِهِمْ أَكِنَّةٌ أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِى أذَانِهِمْ وَقْرٌا وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِى الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْا عَــلَى أَدْبَارِهِمْ نُفُـــــــــوْرٌا, فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لاَإِلهَ إِلأ هُوَ عَلـــــــــــــَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَـرْشِ الْعَظِـــــــــــــــــــــــــــــــــــيْم
Bismillahir rahmaanir rohiim…
Wa idza qoro’tal qur’ana ja’alna baynaka wa bainal-ladziina laa yu'minuuna bil aakhiroti chijaabaan mastuuroo. Wa ja’alnaa ‘alaa quluubihiim akinnatan ay-yafqohuuhu wa fii Aadzaanihim waqroo, wa idzaa dzakarta robbaka fiil qur’aani wachdahu, wallau ‘alaa ad-baarihim nufuuroo.
Faa-in tawallaw faqul chasbiyallahu Laa Ilaaha illa Huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa robbul ‘arsyil ‘azhiim.3x
Ma’nanya :
Dan apabila kamu membaca Al Quran niscaya kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup, Dan kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Quran, niscaya mereka berpaling ke belakang Karena bencinya,( Qs.Al-Israa : 45-46 )
Jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiKu; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya Aku bertawakkal dan dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”. ( QS.At-taubah : 129 )
Waktu yang tepat membaca amalan ini adalah setelah sholat fardhu atau sekurang-kurangnya ba’da maghrib dan shubuh. Setelah membaca wirid itu maka tiupkanlah bacaan tadi kesekujur badan tanpa ada yang tertinggal. Pembacaan boleh dilakukan senafas atau biasa saja. Karena sesungguhnya syetan atau jin tidak mempunyai kekuatan terhadap diri seseorang yang bertawakkal / berserah diri kepada Allah SWT.
*
0 komentar:
Posting Komentar