Senin, 30 Oktober 2023

ANTARA AKAL & HAWA NAFSU

ANTARA AKAL & HAWA NAFSU

Keduanya adalah *AJANG PEPERANGAN* yang tak ada hentinya. Antara Benar & Salah, Baik & Buruk, Lurus & Sesat, Manfaat & Sia-Sia, Segera & Terlambat, Malaikat & Iblis. Dan akan *MENEMUI ANTARA 2 KENYATAAN.* Baik Sehat / Sakit, Menang / Kalah, Mudah / Sulit, Beruntung / Merugi, Mendapat / Kehilangan, Bahagia / Berduka, Selamat / Celaka, Syurga / Neraka. Mereka yang mau *MEMAKAI AKALNYA* (Mengikuti Petunjuk Allah & Rosulullah) akan mendapatkan *KEBAIKAN.* Sedangkan *PENURUT HAWA NAFSUNYA* (Tertipu Iblis & Syethan) akan mendapatkan *KEBURUKAN.* Itulah *UJIAN DARI ALLAH* atas manusia untuk dilihat *SIAPA YANG TERBAIK AMALANNYA.*

 *AKAL & SHOLAT*

*JANGAN CUMA MELIHAT !*

Tetapi *PERHATIKANLAH & gunakan AKAL* agar tetap terposisi sebagai *MANUSIA SEUTUHNYA !* Sebab yang _MEMBEDAKAN_ Manusia dengan Hewan - Syethan dan Benda Mati itu terdapat pada *AKAL & HATI !* Dan yang membedakan antara *KAFIRIN* & *MU'MININ* itu pada *SHOLAT !* Dimana saat melaksanakan sholat itu kita dilatih dengan *KHUSYU'.* Jika insan yang telah *DIKARUNIAI HATI* untuk memperhatikan & *DIKARUNIAI AKAL* untuk berfikir lurus itu tak digunakannya, maka ia akan *_TURUN HARKAT & MARTABATNYA_* lebih rendah daripada Hewan, Syethan Kafirin dan Benda Mati !


HAKIKAT AKAL DAN NAFSU

Allah menciptakan akal dan kemudian berfirman, ”Wahai akal menghadaplah engkau.” Maka akal pun menghadap Allah, kemudian Allah berfirman,”Wahai akal berbaliklah engkau.” Lalu akal pun berbalik. Kemudian Allah berfirman, “Wahai akal siapakah aku?” Lalu akal pun menjawab, “Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu yang lemah.” Lalu Allah berfirman,”Wahai akal, tidak aku ciptakan makhluk yang lebih mulia dari engkau.”

Setelah itu Allah menciptakan nafsu, Allah pun berfirman, “Wahai nafsu, menghadaplah kamu.” Nafsu tidak menjawab sepatah kata pun malah mendiamkan diri.

Kemudian Allah berfirman lagi, “Siapakah engkau, siapakah aku?” Lalu nafsu berkata, “aku adalah aku, engkau adalah engkau.” Setelah itu Allah menghukum nafsu selama 1000 tahun di neraka yang sangat panas!

Kemudian Allah mengeluarkannya dan berfirman, “Siapakah engkau dan siapakah aku?” Lalu nafsu berkata, “aku adalah aku, engkau adalah engkau.” Setelah itu Allah menghukum nafsu selama 1000 tahun di neraka yang sangat dingin!

Kemudian Allah mengeluarkannya dan berfirman lagi,”wahai nafsu siapa kamu?” Lalu nafsu menjawab “aku adalah aku, engkau adalah engkau.” Lalu Allah berfirman,”Masih begitu juga engkau nafsu?” Lalu Allah masukan lagi nafsu ke neraka selama 1000 tahun dan dilaparkan!

 Setelah itu Allah berfirman kepada nafsu,”Wahai nafsu siapa kamu?” Lalu nafsu menjawab aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah tuhanku. Lalu Allah berfirman “Wahai nafsu sekarang engkau masuklah bersama tubuh anak Adam”

Aqal adalah makhluq suci dengan fithrah Illahi, Aqal itu ibarat kusir yang mengendalikan nafsu.

Dan sesungguhnya Allah menciptakan nafsu itu sebagai cobaan dan juga sebagai sebuah penyaring bagi perbuatan anak cucu Adam. Tiap2 perbuatan anak cucu Adam yg dilandasi sifat riya’, sombong dan sebagainya, akan tinggal dalam saringan nafsu sebagai ampas, dan segala perbuatan anak cucu Adam yg ihklas karna Allah akan melewati saringan hawa nafsu dan sampai kepada Allah.

Seperti Firman Allah : “ Tiadalah Aku ciptakan sesuatu dengan sia2 “

Jika kita bertanya? “ Kenapa Allah menciptakan Iblis dan An nasf (nafsu)  yang kesemuanya itu menjauhkan manusia dari menyembah Allah? , bukankah Allah berkehendak semua manusia berbuat baik? Dan menyembah Allah?. Seperti firman Allah “ Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia, melainkan untuk menyembah kepadaku “ .

Keberadaan Nafsu dan Akal sangat erat kaitanya dengan keberadaan Surga dan juga Neraka ciptaan Allah bagi manusia.

Mari kita lihat hadist Rasulullah tentang penciptaan Surga dan Neraka.

Syurga atau الجنة dan neraka atau النار adalah termasuk makhluk yang awal diciptakan. Tentang kisah penciptaan syurga dan neraka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَمَّا خَلَقَ اللهُ الْجَنَّةَ وَ النَّارَ , أَرْسَلَ جِبْرِيْلَ إِلَى الْجَنَّةِ , فَقَالَ : اُنْظُرْ إِلَيْهَا وَ إِلَى مَا أَعْدَدْتُ لأَهْلِهَا فِيْهَا

“Ketika Allah menciptakan syurga dan neraka, Dia mengutus Jibril untuk melihat ke syurga, Allah berfirman : “Lihatlah ke syurga dan lihatlah apa saja yang Aku telah sediakan untuk para calon penghuninya !”

قَالَ : فَجَاءَهَا فَنَظَرَ إِلَيْهَا وَ إِلَى مَا أَعَدَّ اللهُ لأَهْلِهَا فِيْهَا

“Maka Jibril pun mendatangi syurga, kemudian melihat ke syurga dan kepada apa yang Allah telah sediakan untuk para calon penghuninya.”

قال : فَرَجَعَ إِلَيْهِ , قَالَ : فَوَ عِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلاَّ دَخَلَهَا

“Kemudian Jibril kembali kepada Allah dan berkata : “Demi ke-perkasaan-Mu, tidak ada seorang pun yang mendengar tentang syurga kecuali dia pasti ingin memasukinya.”

فَأَمَرَ بِهَا فَحُفَّتْ بِالْمَكَارِهِ , فَقَالَ : اِرْجِعْ إِلَيْهَا فَانْظُرْ إِلَيْهَا وَ إِلَى مَا أَعْدَدْتُ لأَهْلِهَا فِيْهَا

“Lalu Allah memerintahkan agar syurga dikelilingi oleh hal-hal yang dibenci oleh nafsu, kemudian Allah berfirman kepada Jibril : ”Kembalilah ke syurga dan lihatlah serta lihat pula apa yang Aku telah sediakan bagi para calon penghuninya !”

قال : فَرَجَعَ إِلَيْهَا , فَإِذَا هِيَ قَدْ حُفَّتْ بِالْمَكَارِهِ , فَرَجَعَ إِلَيْه فَقَالَ : فَوَ عِزَّتِكَ لَقَدْ خِفْتُ أَلاَّ يَدْخُلَهَا أَحَدٌ

“Maka Jibril pun kembali ke syurga, ketika itu syurga telah dikelilingi oleh perkara-perkara yang tidak disukai oleh nafsu. Kemudian dia kembali kepada Allah dan berkata : “Demi keperkasaan Mu, sungguh aku takut kalau tidak akan ada seorang pun yang mau memasukinya.”

قَالَ : اِذْهَبْ إِلَى النَّارِ فَانْظُرْ إِلَيْهَا وَ إِلَى مَا أَعْدَدْتُ لأَهْلِهَا فِيْهَا .

Allah berfirman : “Pergilah ke neraka, lihatlah ke neraka dan kepada apa yang Aku telah persiapkan untuk para calon penghuni-nya !”

فَإِذَا هِيَ يَرْكَبُ بَعْضُهَا بَعْضًا , فَرَجَعَ إِلَيْهِ , فَقَالَ : فَوَ عِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ فَيَدْخُلُهَا

“Maka dilihatnya neraka, sebagiannya menghantam sebagian yang lain. Lalu Jibril kembali dengan berita tersebut, dan berkata : ”Demi keperkasaan-Mu, tidaklah ada seorangpun yang mendengar tentang neraka kemudian ia berminat memasukinya.”

فَأَمَرَ بهَا , فَحُفَّتْ بِالشَّهَوَاتِ , فَقَالَ : اِرْجِعْ إِلَيْهَا

“Kemudian Allah memerintahkan agar neraka dikelilingi oleh hal-hal yang diingini oleh hawa nafsu, kemudian Allah berfirman : “Kembalilah ke neraka !”

فَرَجَعَ إِلَيْهَا , فَقَالَ : وَ عِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيْتُ أَلاَّ يَنْجُوَ مِنْهَا أَحَدٌ إِلاَّ دَخَلَهَا

“Jibril pun kembali ke neraka, lalu Jibril berkata : “Demi keperkasaan-Mu, aku khawatir tidak akan ada yang selamat dari neraka, kecuali ia pasti memasukinya.”

( HHR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi )

Di manakah letak Aqal (Al Aqlu) dan nafsu (Annafs)?

Aqal dan nafsu itu terletak di dalam QALBU, tempatnya bersusun, adapun Aqal itu berada di tempat yg lebih tinggi dan lebih dalam, sementara nafsu berada diluarnya, ibarat hati adalah baitullah dan nafs itu tawwaf mengelilinginya. Atau ibarat lalat mengerubungi buah yg masak. Dalam pengertian hakiki, aqlu atau akal bukanlah fikiran atau nalar, melainkan wadah dari Nur Ilmi, tempat ma’rifah dan pengenalan kepada Allah, aqlu ini lah yg menerima pancaran cahaya kebaikan, tauhid, dan keimanan, serta segala ilmu yg berguna bagi manusia, adapun akal fikiran yg berada di dalam otak adalah ibarat pesuruh ataupun alat dari Al aqlu, tp terkadang fikiran ini mampu dikuasai oleh Annafs. Sehingga perbuatan manusia dan fikiran2 manusia menyalahi ketentuan dan kehendak kebaikan, mengikuti kehendak sang nasf tadi. Kenapa bisa terjadi demikian?. Masalah ini sedikit rumit, tapi saya akan berusaha menjabarkannya sesuai dengan kemampuan dan ilmu yg diberikan Allah kepada saya.

Kita ibaratkan aqlu itu sebuah lampu senter yg mengeluarkan cahaya nya kearah fikiran yg berada pada otak, sedangkan Annafs  ibarat sebuah sekat kaca penuh warna yg berada diantara aqlu dan fikiran, maka cahaya senter itu akan terhalang dan diserap oleh kaca yg akhirnya menimbulkan bias warna sesuai dengan apa yg ada dipermukaan kaca tadi, jika warna nya merah, maka merah yg akan sampai ke fikiran, walaupun sesungguhnya senter tadi (aqlu) hanya memancarkan cahaya terang tanpa warna. Maka timbullah nalar yg dikuasai oleh Annafs yg membisikkan hal2 yg indah tentang perbuatan maksiat dan kejahatan, maka berkuasalah Annafs atas otak. Dan kita semua juga tahu, bahwa tubuh kita sangat tergantung pada otak, dialah yg menggerakkan kullu jasad ini, sehingga berbuatlah anggota tubuh sesuai dgn kehendak Annafs .

Annafs juga berguna bagi kehidupan manusia, tanpa Annafs tidak akan  ada perubahan dan ambisi manusia untuk berbuat sesuatu  secara lahiriah dalam kehidupan manusia sebagai khalifah. Dan semua yang terjadi diatas dunia ini sebagai perubahan adalah karena peran Annafs tadi.

*

0 komentar:

Posting Komentar