Selasa, 09 Desember 2025

Syaikh Zaini Dahlan dan Murid Di Nusantara

 

Kitab Fitnatul Wahabiyah Syaikh Zaini Dahlan

Pengarang: Syaikh Zaini Dahlan Tahun Terbit Masehi/Hijriah: 1978 M/1398 H
Penerbit: Darussefaka
Fan/Kategori Sejarah

FITNATUL WAHABIYAH Buku karangan Syaikh Zaini Dahlan yang membahas tentang fitnah orang orang wahabi di zaman hidupnya Syaikh Dahlan.
Kitab ini merupakan kitab kecil dengan pemahaman berat. Berisikan tentang bantahan bantahan yang Syaikh Dahlan susun fitnah panjang orang orang wahabi yang dimulai sejak zaman sultan salim ke 3. Diantara fitnah besar yang penulis masukkan dalam kitab ini adalah peperangan antara wahabi dan Amir Makkah dan pengharaman tawassul dan ziarah ke maqam Sayyiduna Muhammad SAW.

Sayyid Ahmad Zaini Dahlan lahir di Makkah pada 1232H /1816M.
Selesai menimba ilmu di kota kelahirannya, ia lantas dilantik menjadi mufti Mazhab Syafi`I,merangkap Syaikhul Harom ,suatu pangkat ulama tertinggi saat itu yang mengajar di Masjidil Harom.

Para ulama banyak memberikan gelar kepada beliau di antaranya:
Sebagai al-Imam al-Ajal (Imam pada waktunya),Bahrul Akmal (Lautan Kesempurnaan),Faridu ‘Ashrihi wa Aawaanihi (Ketunggalan masa dan waktunya)Syaikhul-Ilm wa Haamilu liwaaihi(Syaikh Ilmu dan Pembawa benderanya) Hafidzu Haditsin Nabi wa Kawakibu Sama-ihi (Penghafal Hadits Nabi dan Bintang-bintang langitna), Ka’batul Muriidin wa Murabbis Saalikiin ( Tumpuan para murid dan Pendidik para salik ).

Ad-Durarus Saniyyah fir rad ‘ala al-Wahhabiyyah (Mutiara-mutiara yang amat berharga untuk menolak faham Wahhabi)
Salah satu kitab karangan Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan. Kitab inilah yang menyebabkan gembong-gembong Wahabi marah dan murka dengan Sayyid Ahmad. 
Isi kitab ini penjelasan tentang kesesatan Wahabi dan penolakan ulama terhadap Muhammad bin Abdul Wahhab dan sejarah muncul dan perlakuan Muhammad bin Abdul Wahhab dan pengikutnya kepada kaum muslimin yang tak sependapat dengannya.

Gembong - gembong bin mentor mentor salafi palsu sangat keras memusuhi Sayyid ahmad Zaini dahlan karena takut kedok mereka terbongkar ke masyarakat luas.
Dengan berbagai cara para gembong salafi palsu ini merusak nama baik beliau. Hanya pada orang awam yang minim ilmu agama saja yang berhasil di pengaruhi gembong salafi palsu.
Nama Beliau Sayyid Ahmad Zaini Dahlan dikalangan santri dan mayoritas umat yang sering hadir ke majlis ilmu Ahlu Sunnah Wal Jama'ah nama beliau tetap harum.


Kekejaman Wahabi dalam Kitab Fitnatul Wahabiyah (PDF) - Syaikh Zaini Dahlan

Teks hadits dalam kitab Fitnah Al-Wahabiyah Syaikh Zaini Dahlan tentang datangnya para perusak agama dengan tanda yang khas, yakni tahliq.

Dutaislam.or.id - Kitabnya kecil. Format PDF terbitan Isik Kitabevi (Turki), hanya ada 26 halaman. Anda tidak butuh waktu lama untuk membacanya. Tapi jangan heran bila isinya sangat berat, berisi kisah panjang fitnah kelompok wahabi zaman Syaikh Zaini Dahlan hidup.

Dalam kitab ini, cerita fitnah kalangan wahabi dimulai dengan Sultan Salim 3 (1204-1222 H), dimana pada masa ini terjadi pencegahan masuknya jama'ah haji dari Syam dan Mesir karena Hijaz sudah dikuasai oleh kalangan wahabi.

Ada dua fitnah wahabi yang ditulis Syaikh Zaini Dahlan dalam kitab kecil ini (risalah) hingga terjadi pencegahan jama'ah haji itu. Fitnah terbesar adalah peperangan yang terjadi antara wahabi dan Amir Makkah, yakni Sayyid Syarif bin Musa'id.

Wahabi menjadi brutal di zaman itu karena mengharamkan tawassul dan ziarah maqbarah Nabi Muhammad Saw. hanya karena dianggap syirik. Penulis membantah argumen mereka bahwa ayat-ayat yang digunakan kalangan wahabi untuk menyirikkan umat muslim saat itu adalah ayat-ayat yang sebetulnya untuk orang kafir. Bukan seorang yang mukmin.

------
IDENTITAS KITAB (PDF):
Judul: Fitnah Al-Wahabiyah (Fitnah Wahabi)
Pengarang: Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan (Mufti Makkah)
Penerbit: Isik Kitabevi (Turki)
Tebal: 26 halaman
Tahun: 1978
------

Bagaimana mungkin ayat untuk orang kafir digunakan sebagai ayat buat menyerang amaliyah baik umat Islam. Mereka ini, kata Syaikh Zaini Dahlan, telah salah melakukan istidlal (berdalil).

Orang mukmin yang ziarah dan tawassul tidak ada yang menyembah berhala, sebagaimana orang musyrik yang meyakini berhala sebagai Tuhan mereka. Makanya, dalam ayat

مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى 

Artinya:
"Kami tidak menyembah mereka, melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah, dengan sedekat-dekatnya". (QS. Az-Zumar: 3)

Allah menggunakan kata "na'buduhum" (kami menyembah), bukan "natawassalu bihim" (kami bertawassul dengannya).

"Dimana logika yang dibangun Muhammad bin Abdul Wahab dan pengikutnya dalam mensyirikkan orang-orang mukmin bertauhid yang tidak pernah menuhankan berhala?" Demikian kritik Syaikh Zaini Dahlan kepada golongan wahabi dalam kitab ini, di halaman: 7.

Gara-gara syirik mensyirikkan dan salah berdalil itulah, wahabi banyak membantai umat Islam. Padahal, seperti diungkap banyak dalilnya oleh Syaikh Zaini Dahlan, tawassul dan ziarah qubur Nabi Muhammad Saw. sudah ada sejak lama dan dipraktikan umat Islam ratusan tahun lalu.

Sayikh Zaini Dahlan tegas menyebut, wahabi adalah golongan yang berideologi bahits (menjijikkan). Mereka inilah yang termaktub dalam fiturisme hadits Rasulullah Saw. dimana Nabi pernah mengatakan akan adanya segolongan manusia dari masyriq (Timur) yang mampu membaca Al-Qur'an tapi tidak sampai pada tenggorokan mereka, serta perusak agama. Tandanya, kata Rasulullah Saw., adalah at-tahliq (التحليق), alias suka cukur.

Di halaman 19, jelas tertulis Syaikh Zaini Dahlan mengutip perkataan Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal yang menyebut tidak perlunya menulis karya panjang menolak kesesatan ajaran wahabi karena kedatangan dan tanda mereka sudah pernah dibicarakan Rasulullah Saw. ribuan tahun lalu.

"Tidak ada golongan pembuat bid'ah di masa lalu yang melakukan tahliq seperti golongan wahabi," demikian kata Sayyid Abdurrahman. Kala itu, kata Syaikh Zaini Dahlan menegaskan, wahabi mewajibkan kepada para pengikutnya untuk memotong ramput kepala. Entah sekarang.

Meski masyhur sebagai mufti, di kalangan salafi wahabi, Syaikh Zaini Dahlan disebut-sebut sebagai seorang mufti Makkah yang paling membenci penganut paham ideologi Muhammad bin Abdul Wahab. Dalam buku Ta'yid Malikil Mannan (Dr. Sholeh bin Fauzan), Syaikh Zaini bahkan disebut sebagai penyebar kebohongan pendakwah tauhid ala Wahabi. [dutaislam.or.id/ab]


Murid-murid Beliau yang terkenal adalah:

  1. Sayyid Abu Bakar Syatho ad-Dimyathi Pengarang KITAB I’anathuth-Tholibin Syarh Fath al-Mu’in karya al Malibary yg masyhur.
  2. Sayyidil Quthub al-Habib Ahmad bin Hasan al-Aththas,Sayyid Abdullah az-Zawawi Mufti Syafi`iyyah Mekah
  3. Sayyid Abu Bakar Syatho ad-Dimyathi mengarang kitab bernama Nafahatur Rohm yang merupakan manaqib atau biografi kebesaran gurunya Sayyid Ahmad
  4. Syeikh Nawawi bin U`mar Al-Jawi Al-Bantani (Jawa Barat)
  5. Syeikh Abdul Hamid Kudus (Jawa Timur)
  6. |Syeikh Muhammad Khalil al-Maduri (Jawa Timur)
  7. Syeikh Muhammad Saleh bin Umar, Darat (Semarang)
  8. Syeikh Ahmad Khatib bin Abdul Latif bin Abdullah al-Minankabawi (Sumatra Barat)
  9. Syeikh Hasyim Asy’ari Jombang (Jawa Timur)
  10. Sayyid Utsman bin ‘aqil bin Yahya Betawi (DKI Jakarta)
  11. Syeikh Arsyad Thawil al-Bantani (Jawa Barat)
  12. Tuan guru Kisa-i Minankabawi atau Syeikh Muhammad Amrullah Tuanku Abdullah Saleh,
  13. Anak: Dr. Syeikh Haji Abdul Karim Amrullah.
  14. Cucu beliau, Syeikh Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA)
  15. Syeikh Muhammad bin Abdullah as-Shuhaimi
  16. Syeikh Ahmad Yunus Lingga
  17. Haji Utsman bin Abdullah al-Minangkabawi

Syaikh Zaini Dahlan lahir di Makkah tahun 1231 H/1816 M (wafat 1304 H) dan pernah menjadi mufti Makkah madhzab Syafi'iyyah. Dalam pengantar Kitab Fitnatul Wahabiyah ini, Syaikh Zaini Dahlan melahirkan banyak karya, antara lain:

  1. Al-Azharuz Zainiyyah fi Syarhi Matnil Alfiyyah
  2. Tarikh Ad-Duwal Islamiyyah Bil Jadawil Mardliyyah
  3. Fathul Jawwad Al-Minan alal Aqidah (Faidlur Rohman)
  4. Durorus Saniyyah fir Radd alal Wahhabiyyah
  5. Nahlul Athsyan ala Fathir Rahman Fi Tajwidil Qur'an
  6. Khulashotul Kalam fi Umara'i Baladil Haram
  7. Futuhatul Islamiyyah
  8. Fitnatul Wahabiyah, dll


0 komentar:

Posting Komentar