SELALU MENGINGAT ALLAH
Dalam banyak keadaan, manusia selalu terhubung dengan Allah. Dan agar manusia selalu dalam keadaan bersyukur, bersabar, berkeyakinan, bertawakkal, bersangka baik, beradab yang baik kepada Allah, sudah seharusnya ia selalu berdzikir mengingat Allah.
Saat makan minum ingat Allah, saat lapar ingat Allah, saat kenyang ingat Allah, saat mengalami kesulitan ingat Allah, saat mengalami kemudahan ingat Allah, saat beraktivitas ingat Allah, saat diam ingat Allah, saat berdialog ingat Allah, saat sendirian ingat Allah, saat bersama-sama manusia ingat Allah, saat di jalan atau di rumah ingat Allah, saat melihat sesuatu ingat Allah, saat mendengar ingat Allah, saat memegang sesuatu ingat Allah, saat merasakan sesuatu ingat Allah, saat merasa sedih ingat Allah, sangat berbahagia ingat Allah, saat berjalan ingat Allah, saat berkunjung ingat Allah, saat bepergian berkendaraan ingat Allah, saat berharap dan bercita-cita ingat Allah, saat memahami sesuatu ingat Allah, saat tidak membutuhkan sesuatu ingat Allah, saat sehat ingat Allah, saat mengalami sakit ingat Allah, saat merasa nyaman ingat Allah, saat selamat ingat Allah, saat merasa aman ingat Allah, saat mendapat rezeki ingat Allah, saat sempit rezeki ingat Allah, saat beribadah ingat Allah, saat tidak sedang sholat ingat Allah, saat bersenang-senang ingat Allah, saat berkumpul dengan keluarga ingat Allah, saat berkumpul dengan teman-teman ingat Allah, saat mendapatkan masalah ingat Allah, saat menyelesaikan masalah ingat Allah, saat menjalani tugas-tugas ingat Allah, saat melihat keindahan alam ingat Allah, saat melihat keajaiban penciptaan langit dan bumi ingat Allah, saat di daratan dan di lautan ataupun di udara ingat Allah, saat melihat manusia dan hewan serta perilakunya ingat Allah, saat melihat manusia berupaya berpikir ingat Allah, saat melihat manusia mendapatkan kebahagiaan ataupun musibah ingat Allah, saat melihat manusia melakukan ketaatan dan kemaksiatan ingat Allah, saat melihat banyak kejadian yang terjadi di hadapan matanya ingat Allah, saat merasakan keajaiban akal dan hati ingat Allah, saat mendengarkan atau membaca Alquran ingat Allah, saat mempelajari ilmu ingat Allah.
Seluruh aktivitas manusia yang merasa dan mengaku bahwa dirinya adalah muslim yang beriman kepada Allah akan selalu ingat kepada Allah. Tidak ada satu saat pun yang bisa dilepaskan dari peran-peran Allah dalam kehidupannya. Ada banyak karunia Allah yang diberikan-NYA kepada manusia. Melalui Nabi Muhammad ﷺ Allah memberikan rahmatnya nikmatnya dan berkahnya dalam kehidupan manusia yang beriman di dunia hingga di akhirat.
Sedangkan manusia yang tidak beriman hanya merasakan kebaikan-kebaikan duniawi semata.
Allah memberikan ilmu dan petunjuk kepada manusia melalui Muhammad ﷺ agar manusia dapat mempertahankan kefitrahnya, sehingga dapat menjalani kehidupan di dunia menjadi sebagai bekal bagi kehidupan akhiratnya. Agar manusia berbahagia dalam hidupnya di dunia ini dan di akhirat pun dia tetap akan mendapatkan kebahagiaan.
Bagi manusia yang pandai bersyukur, maka ia akan selalu menyadari bahwa dirinya selalu diliputi oleh ni'mat dari Allah, Rahmat dari Allah, berkat dari Allah, dan kebaikan-kebaikan dari Allah. Dan diselamatkan serta diamankan dari segala bahaya-bahaya yang dapat merusak dirinya baik lahir ataupun batin.
Dari apa yang ada pada fisiknya, lalu Allah memberinya ruh sehingga ia dapat bernafas yang lega dan bertahan dalam kehidupan duniawinya, dan dari ruh rasa yang Allah berikan untuk dapat menggapai segala rasa baik makanan minuman maupun rasa di dalam hati berupa kegembiraan dan kebahagiaan. Dan yang termulia dari keadaan fisik yaitu Islam dan yang termulia dari keadaan hati adalah Iman.
Beriman kepada Allah, meyakini Allah dengan segala rancangannya, selalu bersangka yang baik kepada Allah di dalam apa-apa yang didapati dalam kehidupannya, sebagai sebuah perwujudan penghambaan kepada Allah dan menjunjung tinggi kedudukan Allah atas dirinya dan atas segala-galanya.
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَل ى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husnii 'ibaadatika
بالتأكيد، هذا الدعاء صحيح ومبارك:
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
هذا دعاء عظيم أوصى به النبي محمد صلى الله عليه وسلم، وله فضل كبير.
نصيحة إضافية:
يُستحب أن يُقال هذا الدعاء تحديداً في دبر كل صلاة مكتوبة (أي بعد التشهد الأخير وقبل السلام)، وذلك بناءً على وصية النبي صلى الله عليه وسلم لمعاذ بن جبل رضي الله عنه
'Ya Allah, tolonglah aku untuk berzikir (mengingat)-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadahku kepada-Mu.'
Ini adalah doa yang agung yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (semoga selawat dan salam tercurah kepadanya), dan doa ini memiliki keutamaan yang besar.
Nasihat tambahan:
Dianjurkan (mustahab) untuk membaca doa ini khususnya di akhir setiap salat wajib (yaitu setelah tasyahud akhir dan sebelum salam), hal itu berdasarkan wasiat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu (semoga Allah meridainya)."
KESIMPULAN
Pelajaran utama yang dapat diambil adalah mengenai pentingnya konsep zikir (mengingat Allah) yang komprehensif dalam setiap aspek kehidupan seorang Muslim.
Berikut adalah poin-poin pelajaran penting yang terkandung di dalamnya:
1. Zikir adalah Sikap Hidup Menyeluruh
Menekankan bahwa mengingat Allah (dzikirullah) bukanlah sekadar ritual ibadah tertentu (seperti salat atau membaca tasbih), melainkan sebuah sikap mental dan spiritual yang konstan. Dzikir harus meresap dalam setiap keadaan, baik saat makan, bekerja, istirahat, sendirian, bersama orang lain, saat senang, maupun saat susah.
Penerapan: Tidak ada satu momen pun yang terlepas dari kesadaran akan kehadiran dan peran Allah dalam kehidupan.
2. Dzikir sebagai Fondasi Akhlak Mulia
Dengan selalu mengingat Allah, manusia didorong untuk mengamalkan akhlak yang baik, seperti:
Syukur: Menyadari bahwa segala nikmat berasal dari Allah.
Sabar: Mengingat Allah saat menghadapi kesulitan.
Tawakal: Berserah diri sepenuhnya kepada rancangan Allah.
Sangka baik (Husnuzhan): Meyakini bahwa segala ketetapan Allah adalah yang terbaik.
3. Dunia adalah Bekal Akhirat
Teks ini mengingatkan bahwa kehidupan di dunia adalah ladang untuk mempersiapkan kehidupan di akhirat. Petunjuk dan ilmu yang diberikan melalui Nabi Muhammad ﷺ bertujuan agar manusia dapat menjaga fitrahnya dan meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Penerapan: Setiap aktivitas duniawi yang dilakukan dengan kesadaran (zikir) bernilai ibadah dan menjadi bekal akhirat.
4. Perbedaan Esensial antara Mukmin dan Kafir
Teks ini membuat garis tegas antara orang beriman dan orang yang tidak beriman:
Orang beriman: Merasakan nikmat, rahmat, dan keberkahan Allah yang berdampak pada keselamatan dunia dan akhirat.
Orang tidak beriman: Hanya merasakan kebaikan duniawi yang bersifat sementara.
5. Nilai Tertinggi: Islam dan Iman
Islam (Tunduk secara fisik/lahiriah): Disebut sebagai yang termulia dari keadaan fisik.
Iman (Keyakinan hati): Disebut sebagai yang termulia dari keadaan hati.
Semua itu mengajarkan bahwa kesadaran (zikir) yang terus-menerus akan keagungan Allah SWT adalah inti dari penghambaan yang membawa manusia pada kebahagiaan dan keselamatan hakiki.
*
.jpeg)






0 komentar:
Posting Komentar