PARA SALAF SHOLIH DAN PARA PENGIKUTNYA
Istilah "salafush shalih" merujuk pada tiga generasi terbaik umat Islam, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: "Sebaik-baik manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang setelah mereka (tabi'in), kemudian orang-orang setelah mereka (tabi'ut tabi'in)". Generasi ini secara umum mencakup abad ke-1 hingga abad ke-3 Hijriyyah.
Berikut adalah beberapa nama terkemuka dari para salafush shalih pada periode tersebut:
Abad ke-1 Hijriyyah (Generasi Sahabat Utama & Tabi'in Senior)
Generasi ini didominasi oleh para Sahabat Nabi dan Tabi'in senior yang belajar langsung dari mereka.
Empat Khalifah Utama (Khulafaur Rasyidin): Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Sahabat Utama Lainnya: Abdullah bin Mas'ud, Abdullah bin Abdullah bin Umar, Aisyah binti Abu Bakar, Abu Hurairah, Muadz bin Jabal, Anas bin Malik, dan banyak lainnya.
Tabi'in Senior (Fuqaha Madinah yang Tujuh): Sa'id bin Al-Musayyab, Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar, Urwah bin Az-Zubair, Kharijah bin Zaid, Abu Salamah bin Abdirrahman, Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah, dan Sulaiman bin Yasar.
Tabi'in Lainnya: Uwais Al-Qarni (dikenal sebagai tabi'in terbaik), Hasan al-Bashri, dan Muhammad bin Sirin.
Abad ke-2 Hijriyyah (Generasi Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in)
Pada abad ini, ilmu pengetahuan Islam mulai dibukukan dan mazhab fikih mulai berkembang.
Imam Empat Mazhab (yang lahir/hidup pada abad ini):
Imam Abu Hanifah (lahir 80 H).
Imam Malik bin Anas (lahir 93 H).
Imam Asy-Syafi'i (lahir 150 H).
Ulama Hadis dan Fikih Lainnya:
Muhammad bin Muslim bin Syihab az-Zuhri (ulama besar hadis dan fikih di Madinah).
Umar bin Abdul Aziz (khalifah yang dikenal kesalehannya, sering dianggap mujaddid).
Abdurrahman al-Ghafiqi.
Waki' bin Al-Jarrah (guru Imam Ahmad bin Hanbal).
Abad ke-3 Hijriyyah (Generasi Tabi'ut Tabi'in dan Imam Hadits)
Abad ini merupakan puncak kodifikasi hadis dan munculnya para penghafal hadis yang luar biasa.
Imam Empat Mazhab (yang hidup/wafat pada abad ini):
Imam Ahmad bin Hanbal (lahir 164 H, wafat 241 H).
Imam Asy-Syafi'i (wafat awal abad ke-3 H).
Imam Hadis Penulis Kitab "Sihah Sittah" (Enam Kitab Hadis Utama):
Imam Bukhari (wafat 256 H).
Imam Muslim (wafat 261 H).
Imam Abu Dawud (wafat 275 H).
Imam At-Tirmidzi (wafat 279 H).
Imam An-Nasa'i (lahir akhir abad ke-3 H).
Imam Ibnu Majah (wafat 273 H).
Ulama Hadis Lainnya:
Yahya bin Ma'in (ahli kritik hadis/jarh wa ta'dil).
Ali bin Al-Madini (guru Imam Bukhari).
Mereka adalah panutan utama dalam memahami ajaran Islam yang murni dari sumbernya, Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Ulama' Abad Ke 4 dan 5 Konsisten Berprinsip Dengan Ajaran Salaf Sholih
Banyak ulama besar yang hidup pada abad ke-4 dan ke-5 Hijriyah yang secara konsisten mengikuti dan mempertahankan prinsip-prinsip Salaf Sholih (terutama dalam hal akidah dan metodologi pemahaman agama). Para ulama ini sering kali disebut sebagai generasi khalaf (ulama belakangan) yang mengikuti manhaj salaf (ulama terdahulu).
Beberapa nama ulama terkemuka dari periode tersebut antara lain:
Abad Ke-4 Hijriyah
Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari (wafat 324 H): Meskipun dianggap sebagai pendiri mazhab teologi Asy'ariyah, beliau pada akhir hayatnya kembali kepada akidah murni Ahlussunnah wal Jamaah sebagaimana dipegang oleh para Sahabat dan Tabi'in, dan ajarannya menjadi rujukan utama.
Imam Abu Mansur al-Maturidi (wafat 333 H): Tokoh penting dalam merumuskan teologi Sunni (Ahlussunnah wal Jamaah) yang konsisten dengan prinsip-prinsip dasar Salaf, terutama di wilayah Transoxiana.
Imam Abu Bakr al-Khallal (wafat 311 H): Ahli fikih mazhab Hanbali yang gigih mengumpulkan dan menyebarkan ajaran-ajaran Imam Ahmad bin Hanbal, memastikan warisan manhaj Salaf tetap lestari.
Imam Ibnu Hibban (wafat 354 H): Seorang muhaddits (ahli hadis) dan faqih yang terkenal dengan kitab Shahih Ibnu Hibban dan karyanya dalam ilmu Jarh wa Ta'dil (kritik hadis), yang ketat dalam metodologi Salaf.
Imam Al-Daraquthni (wafat 385 H): Ahli hadis terkemuka yang diakui keahliannya dalam meneliti sanad hadis.
Imam Al-Hakim An-Naisaburi (wafat 405 H): Ahli hadis yang dikenal dengan kitab Al-Mustadrak ala ash-Shahihain, yang metodologinya sangat dihargai dalam tradisi Salaf.
Abad Ke-5 Hijriyah
Imam Abu Muhammad Ali bin Hazm al-Andalusi (wafat 456 H): Salah satu ulama terbesar dari Andalusia yang dikenal karena ketegasannya dalam berpegang pada nash Al-Qur'an dan As-Sunnah (mazhab Zhahiri) dan menolak taklid buta, yang sejalan dengan prinsip Salaf.
Imam Abu Ya'la al-Farra (wafat 458 H): Seorang hakim agung (Qadhi) dan ulama besar mazhab Hanbali di Baghdad, yang konsisten mengajarkan akidah Salafiyah.
Imam Al-Baihaqi (wafat 458 H): Ahli hadis dan fikih mazhab Syafi'i yang karyanya, seperti Sunan al-Baihaqi, menjadi rujukan penting dan membela akidah Ahlussunnah.
Imam Ibnu Abdil Barr (wafat 463 H): Muhaddits dan sejarawan besar dari Andalusia, dikenal karena karya-karyanya yang mendalam dalam fikih perbandingan dan ilmu hadis, dengan pemahaman yang lurus sesuai Salaf.
Para ulama ini dikenal karena komitmen mereka terhadap sumber otentik (Al-Qur'an dan Sunnah), menolak penafsiran yang berlebihan (takwil) dalam masalah akidah, dan mengikuti jejak pemahaman tiga generasi terbaik sebelumnya.
Berikut adalah 50 nama ulama besar dari abad ke-7 hingga ke-12 Hijriyah yang diakui luas oleh mayoritas umat Islam (Ahlussunnah wal Jamaah) sebagai ulama yang konsisten berpegang pada prinsip-prinsip Salaf Sholih melalui kerangka pemikiran Empat Mazhab Fikih (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali) dan akidah Asy'ariyah atau Maturidiyah.
Abad ke-7 Hijriyah
Imam Fakhruddin Ar-Razi (wafat 606 H) - Syafi'i, Asy'ari
Imam Saifuddin Al-Amidi (wafat 631 H) - Syafi'i, Asy'ari
Imam Abu Amru bin ash-Shalah (wafat 643 H) - Syafi'i
Imam Izzuddin bin Abdissalam (wafat 660 H) - Syafi'i
Imam Al-Qurthubi (wafat 671 H) - Maliki (Ahli Tafsir)
Imam An-Nawawi (wafat 676 H) - Syafi'i (Ahli Hadis & Fikih)
Imam Shihabuddin Al-Qarafi (wafat 684 H) - Maliki
Imam Ibnu Daqiq al-'Id (wafat 702 H) - Syafi'i, Maliki (Ahli Hadis)
Abad ke-8 Hijriyah
Imam Ibnu Atha'illah al-Iskandari (wafat 709 H) - Maliki, Sufi
Imam Al-Baji (wafat 714 H) - Syafi'i
Imam Badruddin bin Jama'ah (wafat 733 H) - Syafi'i
Imam Taqiyuddin as-Subki (wafat 746 H) - Syafi'i
Imam Adz-Dzahabi (wafat 748 H) - Syafi'i (Ahli Sejarah & Hadis)
Imam Tajuddin as-Subki (wafat 771 H) - Syafi'i
Imam Ibnu Rajab al-Hanbali (wafat 795 H) - Hanbali (Meskipun Hanbali, beliau dihormati luas)
Abad ke-9 Hijriyah
Imam Zainuddin Al-Iraqi (wafat 806 H) - Syafi'i (Ahli Hadis)
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani (wafat 852 H) - Syafi'i (Ahli Hadis, Penulis Fathul Bari)
Imam Badruddin Al-'Ayni (wafat 855 H) - Hanafi (Ahli Hadis & Fikih)
Imam Kamaluddin Ibnul Humam (wafat 861 H) - Hanafi
Imam Jalaluddin Al-Mahalli (wafat 864 H) - Syafi'i (Ahli Tafsir & Fikih)
Abad ke-10 Hijriyah
Imam As-Suyuthi (wafat 911 H) - Syafi'i (Ulama Ensiklopedis)
Imam Zakariyya al-Anshari (wafat 926 H) - Syafi'i
Imam Ibnu Hajar al-Haytami (wafat 974 H) - Syafi'i
Imam Muhammad al-Khatib asy-Syirbini (wafat 977 H) - Syafi'i
Abad ke-11 Hijriyah
Imam Ali al-Qari' (wafat 1014 H) - Hanafi (Ahli Hadis & Fikih)
Imam Muhammad al-Amir al-Maliki (wafat 1055 H) - Maliki
Syaikh Abdul Baqi al-Zurqani (wafat 1077 H) - Maliki
Imam Syihabuddin al-Qalyubi (wafat 1069 H) - Syafi'i
Abad ke-12 Hijriyah
Imam Murtadha az-Zabidi (wafat 1205 H) - Hanafi (Ahli Hadis & Bahasa)
Imam Ahmad bin Muhammad ash-Shawi (wafat 1241 H) - Maliki
Dan 20 ulama besar lainnya yang mengikuti jalur yang sama:
Imam Al-Bayhaqi (wafat 458 H)
Imam Al-Haramayn Al-Juwayni (wafat 478 H)
Imam Al-Ghazali (wafat 505 H)
Imam Ibnul Jawzi (wafat 597 H
Imam Al-Azhari (wafat 1193 H)
Imam Muhammad bin Abdillah Al-Kharashi (wafat 1101 H)
Imam Ad-Dardir (wafat 1201 H)
Imam Ibrahim Al-Bayjuri (wafat 1276 H)
Imam Muhammad Ibn Allan Ash-Shafi'i (wafat 1057 H)
Imam Abdullah bin Alawi al-Haddad (wafat 1132 H)
Imam Muhammad Az-Zarqani (wafat 1122 H)
Imam Hasan al-Jabarti (wafat 1188 H)
Imam Sulaiman al-Jamal (wafat 104 H)
Imam Abdul Hamid asy-Syarwani (wafat 1301 H)
Imam Muhammad Abid as-Sindi (wafat 1257 H)
Imam Abdullah bin Umar al-Makki al-Shafi'i (wafat 1281 H)
Syaikh Ahmad Rifa'i al-Palembangi (wafat 1180 H)
Syaikh Nawawi al-Bantani (wafat 1316 H)
Syaikh Mahfuzh Termas (wafat 1338 H)
Syaikhona Kholil Bangkalan (wafat 1343 H)
Syaikhona Kholil Bangkalan adalah benar pada tahun
1343 Hijriyah.
Jika dikonversikan ke kalender Masehi, beliau wafat pada tanggal 29 Ramadhan 1343 H, yang bertepatan dengan 23 April 1925 M.
Beliau adalah salah satu ulama nusantara terbesar yang sanad keilmuannya (baik fikih Syafi'i, hadis, maupun tasawwuf) tersambung secara kuat kepada para ulama Makkah dan Madinah, dan melalui mereka, tersambung ke ulama-ulama besar yang saya sebutkan sebelumnya, hingga kembali ke para Imam Mazhab dan Salaf Sholih.
.jpeg)






0 komentar:
Posting Komentar