*Syahid* merupakan salah satu terminologi dalam Islam yang artinya adalah seorang Muslim yang meninggal ketika berperang atau berjuang di jalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.
Beberapa *Chadist Muslim menyebutkan ada beberapa kategori orang yang bisa dikatakan *mati syahid walaupun tidak dalam berperang di jalan Allah* . Salah satunya adalah mereka yang meninggal karena tenggelam.
*HR An-Nasa`i* menyebutkan mati syahid ada *Tujuh Macam* selain berperang di jalan Allah Azza wa Jalla;
*Dari Abu Hurairah*, beliau berkata, Rasulullah bersabda barangsiapa terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena penyakit kolera juga syahid, siapa yang mati karena sakit perut juga syahid. Orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid.” (HR Muslim)
Sementara itu, *Syekh Wahbah Zuhaili* menjelaskan dalam kitabnya al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu
Syahid akhirat saja adalah seperti orang yang meninggal teraniaya tanpa adanya peperangan, meninggal akibat sakit perut, wabah penyakit, tenggelam, meninggal sebab berkelana, meninggal ketika mencari ilmu, menahan cinta (karena Allah), tercerai, berada di daerah musuh dan sebagainya.
*Syekh Nawawi al-Bantani* menerangkan juga dalam kitab Nihâyatuz Zain menyebutkan syahid itu terbagi menjadi tiga, adakalanya *Syahid Akhirat* saja, maka ia seperti orang yang tidak syahid. Yang demikian seperti orang yang sakit perut, yaitu orang yang mati karena sakit perut, baik berupa busung air (perutnya dipenuhi cairan kuning) atau sebab diare, dan orang yang tenggelam.
*Syekh Abu Bakar Syatha’ Dimyathi* juga menjelaskan bahwa orang yang tenggelam dan orang yang tertimpa bangunan termasuk syahid akhirat. Beliau menyebutkan macam-macam orang yang dikategorikan syahid akhirat, diantaranya, orang yang meninggal karena tenggelam, meski ia dalam keaadaan maksiat, dan orang yang meninggal karena tertimpa sesuatu.
Rasulullah SAW pernah bersabda, mati karena tenggelam termasuk golongan mati syahid.
*Dari Abu Hurairah*, Rasulullah SAW bertanya (kepada sahabatnya), 'Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?' Mereka menjawab, 'Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah.' Rasulullah SAW merespons, 'Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.' Para sahabat bertanya 'Mereka itu siapa ya Rasul?' Rasulullah SAW menjawab, 'Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang) juga syahid, orang yang tertimpa tha'un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid'." (HR. Muslim)
*KEISTIMEWAAN DARI MATI SYAHID*
1. Orang yang gugur di medan perang
Orang yang dihukumi sebagai syahid di dunia dan akhirat adalah mereka yang gugur dalam medan perang. Bahkan, mereka memiliki keistimewaan sebagaimana yang dicantum Dalam suatu hadis berikut,
"Orang yang mati syahid memperoleh enam keistimewaan di sisi Allah, Yaitu: Diampuni ketika tetesan darah pertamanya jatuh dan langsung melihat surga tempat tinggalnya seketika itu, dia dilindungi dari siksa kubur, dia aman dari ketakutan yang paling besar, dikenakan padanya pakaian keimanan, dia dinikahkan dengan bidadari, dan dia diizinkan untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang kerabatnya." (HR Ahmad)
Lalu, keistimewaan dari mereka yang mengalami mati syahid sudah tercantum dalam QS. An-Nisa ayat 74 yang artinya:
"Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar."
Apakah Yang Mati Syahid Akhirat Perlu Dimandikan dan Disholatkan ?
Nabi Muhammad SAW tinggalkan adalah tidak memandikan orang yang mati syahid karena berperang lantaran jika dimandikan akan menghilangkan darah baik.
Selain gugur di medan perang, orang yang terkena wabah suatu penyakit juga termasuk dalam bagian mati syahid. Mereka yang mengalami mati syahid bukan karena berperang, harus tetap harus mengikuti tata cara mengurus orang meninggal, yakni dimandikan, dikafani, disalatkan, dan dimakamkan. Dalam hal ini, para ulama banyak yang sebut ini adalah *Mati Syahid Di Akhirat*
Pengecualian
Dimandikan atau tidak dimandikan, mengikuti pengetahuan yang menjadi landasan fiqih. Boleh meninggalkan yang diperintahkan bilamana ada bahayanya (dapat membuat virus menyebar). Meski begitu, mereka harus tetap dishalatkan sebagaimana mestinya dalam ketentuan Islam.
Khusus Mati Tenggelam
Shalat ghaib diperlukan agar setiap orang yang mengenal korban tahu akan kabar kematiannya dan dapat merelakan serta mengikhlaskan almarhum.
Jika korban yang tenggelam ditemukan sepenuhnya atau hanya sebagian memiliki anggota badan, maka harus dimandikan, dikafani, disalatkan, lalu dikuburkan selayaknya tata cara mengurus jenazah.
Nah, itulah jenis-jenis mati syahid dan keistimewaannya. Wallahu A'lam.
0 komentar:
Posting Komentar