Kamis, 17 Juni 2021

FAQIR MISKIN DAN YATIM PENYELAMAT DUNIA AKHIRAT

FAQIR MISKIN DAN YATIM PENYELAMAT DUNIA AKHIRAT

Seberapa pun pertolongan dan bantuan yang kita berikan bila diniatkan ikhlas mencari ridha Allah, maka Allah akan membalasnya dengan pahala yang berlipat. 

"Barang siapa melapangkan kesempitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan di hari kiamat, dan barang siapa memudahkan kesukaran seseorang, maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat.'' (HR Muslim)

Hadits Nabi menyatakan, ''Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalangan kerabatmu) dengan bersedekah, dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.'' (HR Aththabrani).

Dalam hadits lain dinyatakan, "Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya." (HR Ahmad)

Rasulullah sangat menekankan menolong serta membantu orang lemah. Di antara mereka itulah umat Islam bisa menjumpai kebaikan, rezeki, dan kemenangan. Kata beliau, ''Sesungguhnya Allah telah memenangkan umat ini dengan adanya kaum dhu'afa, karena doa-doa, shalat, dan keikhlasan mereka.'' (HR An Nasai'i). 

Doa orang-orang lemah adalah suatu keberuntungan bagi kita. Rasul bersabda:

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ الْأُمَّةُ بِضَعِيْفِهَا: بِدَعْوَتِهِمْ، وَصَلَاتِهِمْ، وَإِخْلَاصِهِمْ (رواه الترمذي)

“Sesungguhnya Allah akan menolong umat ini sebab orang-orang yang lemah dari mereka, yaitu dengan doa, shalat dan keikhlasan mereka.” (HR. at-Tirmidzi)

Rasulullah SAW dalam hadis riwayat hasan juga menganjurkan mencintai orang lemah, terutama fakir miskin, layaknya mencintai diri sendiri. ''Cintailah (kasihinilah) fakir miskin umatku sebab sesungguhnya mereka memiliki negara kelak pada hari kiamat,'' sabda beliau.  

Rasulullah bersabda, ''Carilah aku di antara orang-orang lemah kalian. Sesungguhnya kalian diberi rezeki dan kemenangan karena orang-orang lemah kalian.'' (HR Abu Daud)   

Dalam hadis lain riwayat Al Hasan disampaikan pula bahwasanya Rasullullah SAW bersabda, ''Banyak-banyaklah mengenal fakir miskin dan bantulah mereka, sesungguhnya mereka memiliki negara.'' Para sahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apa gerangan negara mereka?'' Beliau menjawab, ''Jika kelak di hari kiamat diserukan (pada fakir miskin), lihatlah orang yang pernah memberi kalian makan (meski) pecahan-pecahan roti, meminumi kalian meski hanya seteguk, dan memberi pakaian kalian meski hanya sehelai baju, lalu gandenglah tangannya dan berlalulah ke surga.''

Dalam satu hadis disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah kenalan orang-orang fakir miskin dan berbudi baiklah kepada mereka karena mereka kelak akan mendapat kekuasaan.” Sahabat bertanya: “Apakah kekuasaan mereka, ya Rasulullah?” Nabi menjawab: “Bila tiba hari kiamat maka dikatakan kepada mereka: ‘Perhatikan siapa yang dulu pernah memberimu makanan atau minuman seteguk atau pakaian sehelai baju, maka peganglah tangannya dan tuntunlah ke surga”.

Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata, ''Rasullulah SAW bersabda, 'Sesama Muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya dan jangan mendiamkannya. Siapa saja yang memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikan kepentingannya. Siapa saja yang melapangkan satu kesulitan sesama Muslim, niscaya Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya di hari kiamat. Siapa saja yang menutupi kejelekan seorang Muslim, Allah akan menutupi kejelekannya pada hari kiamat'.'' (HR Bukhari-Muslim).

Rasulullah bersabda:

عَنْ أَنَسِ ابْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مَا آمَنَ بِى مَنْ بَاتَ شَبْعَانٌ وَ جَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ وَ هُوَ يَعْلَمُ (رواه الطبراني)

“Tidaklah beriman kepadaku seseorang yang bermalam dalam keadaan kenyang padahal tetangga yang di sampingnya dalam keadaan lapar, padahal ia mengetahuinya.” (HR. at-Thabrani)

Abu Hurairah ra :

وَ اللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيه (رواه مسلم)

“Allah senantiasa  menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya” (HR. Muslim 

Dari Abu Darda’ ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang lemah***, karena kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan orang-orang lemah di antara kalian.” (HR. Abu Dawud)

NB :

*** Dhu'afaa' adalah Orang lemah yang dimaksud adalah mereka yang tak berdaya karena suatu musibah. Atau, mereka yang fakir miskin, anak telantar, dan yang terzalimi, baik disebabkan ketidakadilan atau berjuang di jalan Allah. 

Rasulullah bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ رَسُولَ  الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  قال رُبَّ أَشْعَثَ مَدْفُوعٍ بِالأَبْوَابِ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى الله لأَبَرَّهُ (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Mungkin saja orang yang berpenampilan kusut, senantiasa diusir dari pintu rumah orang, akan tetapi bila bersumpah memohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah mengabulkannya.” (HR. Muslim)

Ulama besar fiqih dan ilmu tafsir, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin menyebutkan lima kemuliaan yang dimiliki orang fakir miskin, yaitu:

1. Pahala amalnya lebih dari pahala amal orang-orang kaya dalam salat, sedekah dan lain-lainnya.

2. Jika ingin sesuatu dan tidak tercapai, maka dicatat baginya pahala.

3. Mereka lebih dahulu masuk surga dibanding orang kaya.

4. Hisab mereka di Akhirat lebih ringan daripada orang kaya.

5. Penyesalan mereka sangat sedikit sebab orang-orang kaya ingin seperti orang fakir di akhirat. Sedang orang fakir tidak ingin seperti orang kaya.

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW juga bersabda: “Sampaikan kepada orang fakir bahwa siapa yang sabar di antara kamu akan mengharap pahala dari Allah Ta’ala. Maka ia akan mendapat tiga macam yang tidak didapati oleh orang-orang yang kaya yaitu:

1. Di dalam surga ada kamar dari Yaqut yang merah, penduduk surga melihat tempat itu sama dengan orang dunia jika melihat bintang di langit. Tidak dapat masuk ke situ kecuali Nabi yang fakir atau orang yang mati syahid yang fakir atau seorang mukmin yang fakir.

2. Orang fakir lebih duluan masuk surga sebelum orang kaya sekira setengah hari yaitu sekira 500 tahun. Mereka bersenang-senang dengan leluasa. Nabi Sulaiman‘alaihissalam akan masuk surga sesudah Nabi-Nabi lainnya sekira 40 tahun disebabkan kerajaan yang diberikan Allah kepadanya.

3. Jika orang fakir membaca: “Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illalah wallahu akbar” dengan tulus ikhlas, maka orang kaya yang membaca itu tidak dapat mengejar orang fakir meskipun ditambah dengan sedekah 10.000 dirham. (Baca Juga: Orang Beriman Takkan Membiarkan Tetangga Kelaparan)

Demikian amal-amal kebaikan dan keistimewaan orang fakir miskin. Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Tiap umat ada fitnah (ujiannya) sendiri, dan ujian umatku adalah harta kekayaan.”

Dari Abdullah bin Umar, Nabi bersabda: “Sesungguhnya makhluk yang dikasihi oleh Allah Ta’ala ialah orang yang fakir miskin. Adapun manusia yang sangat dicintai Allah ialah para Nabi, maka Allah menguji mereka dengan kefakiran dan kemiskinan”.

Wallahu A’lam

وَكَاَيِّنۡ مِّنۡ اٰيَةٍ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ يَمُرُّوۡنَ عَلَيۡهَا وَهُمۡ عَنۡهَا مُعۡرِضُوۡنَ‏

Dan berapa banyak tanda-tanda (kebesaran Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun mereka berpaling daripadanya.

(QS. Yusuf:105)




0 komentar:

Posting Komentar