Rabu, 31 Januari 2024

WAHHABI KHAWARIJ

 *WAHHABI ADALAH GENERASI TERUSAN KHAWARIJ EKTRIMIS ISLAM* KEBANYAKANNYA BERSIKAP TANPA AKAL SEHAT !

Pada zaman dahulu, terdapat kaum ekstremis yakni Khawarij yang sangat literal dalam memahami agama.

*JAWABAN IBNU ABBAS UNTUK KAUM EKSTREMIS KHAWARIJ*

Setelah duta Khawarij menerima keterangan dari Ibnu Abbas, akhirnya sekira 2.000 orang bertobat.

OLEH HASANUL RIZQA
Di antara para pejuang yang mengikuti Nabi Muhammad SAW, terdapat orang-orang yang berusia sangat muda. Salah seorang dari mereka adalah Abdullah bin Abbas. Ia lahir tiga tahun sebelum hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah.

Sebagai sepupu, Ibnu Abbas sangat dekat dengan Nabi SAW. Rasulullah SAW pernah merengkuhnya ke dada seraya berdoa, “Ya Allah, ajarilah anak ini hikmah.” Dalam riwayat lain, beliau juga mengusap kepalanya sambil bermunajat, “Ya Allah, anugerahilah pemahaman agama kepadanya.”

Saat Ibnu Abbas berusia 13 tahun, Rasul SAW wafat. Kepergian al-Musthafa sangat memilukan hatinya. Bagaimanapun, dirinya terus memantapkan hati dan ikhtiar untuk belajar ilmu-ilmu agama dari para sahabat senior.


*KETEKUNAN IBNU ABBAS DALAM MENUNTUT ILMU MENDAPATKAN PENGAKUAN DARI BANYAK PIHAK.*


Ketekunannya dalam menuntut ilmu mendapatkan pengakuan dari banyak pihak. Bahkan, ia dijuluki sebagai “tinta umat". Tidak jarang, Umar bin Khattab mengundang pemuda itu untuk ikut berdiskusi.

Kondisi umat Islam kian mengkhawatirkan sesudah syahidnya Umar dan Utsman bin Affan. Bahkan, pada era kepemimpinan Ali bin Abi Thalib sekelompok ekstremis muncul di Irak. Semula, mereka sangat fanatik sebagai pengikut Ali, sehingga secara total memusuhi kubu Mu’awiyah bin Abi Sufyan—gubernur Syam yang menolak pemerintahan menantu Nabi SAW itu.

Kemudian, arbitrase (tahkim) terjadi antara pihak Ali dan Mu’awiyah. Ternyata, perwakilan sang gubernur Syam dapat mengatasi representasi sang khalifah. “Kegagalan” di tahkim itu membuat ekstremis Irak keluar (kharaja) dari status mendukung Ali. Maka, orang-orang ini disebut sebagai kaum Khawarij.

Dahulu mengelu-elukan, kini mereka sangat membenci Ali. Bahkan, Khawarij menyatakan suami Fathimah binti Rasulullah SAW itu sebagai kafir. Keadaan semakin panas. Pada saat itulah, Ibnu Abbas datang ke Irak guna menasihati mereka.

Seperti diceritakan Ibnu al-Jauzi dalam sebuah bukunya, terjadilah dialog antara sang sahabat Nabi “junior” (dari segi usia) dan kaum Khawarij. Ibnu Abbas mendapatkan kesan, mereka sesungguhnya sangat bersemangat dalam beribadah ritual (mahdhah).

“Belum pernah kujumpai orang yang sangat bersemangat beribadah seperti mereka. Dahi-dahi mereka penuh bekas sujud, tangan-tangan menebal bak lutut-lutut unta (kapalan). Wajah-wajah mereka pucat pasi karena kurang tidur lantaran menghabiskan malam untuk shalat.”

Semula, orang-orang Khawarij menyambut Ibnu Abbas dengan sangat ramah karena berharap dirinya bergabung dalam memusuhi Ali. Namun, sikap itu hilang begitu sepupu Rasul SAW menyatakan maksud kedatangannya: menasihati agar tidak memusuhi sang khalifah.

Akhirnya, tiga orang Khawarij bersedia menjadi juru debat dalam menghadapi Ibnu Abbas.


*TIGA ORANG KHAWARIJ BERSEDIA MENJADI JURU DEBAT DALAM MENGHADAPI IBNU ABBAS.*

“Wahai kalian, sampaikan kepadaku alasan kebencian kalian kepada menantu Rasul SAW beserta sahabat Muhajirin dan Anshar! Ketahuilah, Alquran pertama-tama turun kepada mereka. Dan tidak ada seorang sahabat Nabi yang bersama dengan kalian kini,” ucap Ibnu Abbas.

“Kami punya tiga alasan,” kata pendebat dari kaum Khawarij.

Ibnu Abbas lalu mempersilakan mereka mengutarakannya. Tidak sekalipun sang “tinta umat” menyela hingga orang-orang itu selesai menyampaikan pokok pikirannya. Dan, inilah dalih-dalih Khawarij.

PERTAMA, Ali telah menjadikan manusia sebagai hakim —yakni dalam momen tahkim. Padahal, lanjut Khawarij, Allah berfirman dalam surah Yusuf ayat 40, yang artinya, “Keputusan itu hanyalah milik Allah.”

KEDUA, Ali telah memerangi musuh, yakni kubu ‘Aisyah binti Abu Bakar, dalam Perang Unta. Namun, setelah menang, Ali tidak mengambil harta rampasan. Mereka mengecap, kalau ‘Aisyah adalah Mukmin, tentu haram bagi kami berperang terhadapnya.

KETIGA, Ali telah menghapus sebutan amirul mukminin dari dirinya. Khawarij menganggap, maka sejak itu ayahanda Hasan dan Husain tersebut menjadi amirul kaafiriin.

*IBNU ABBAS LALU MENJAWAB KETIGA ARGUMENTASI* orang-orang *EKSTREMIS* tersebut sebagai berikut:

PERTAMA, Allah telah menyerahkan sebagian hukum-Nya kepada keputusan manusia. Misal, dalam hal tebusan atas hewan yang dibunuh seorang jamaah saat ihram. Keterangan tentang ini ada pada surah al-Maidah ayat 95.

“Barangsiapa di antara kamu membunuhnya (hewan) dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak yang sepadan dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu.”

Allah pun menyerahkan hukum-Nya kepada keputusan manusia dalam hal mendamaikan antara istri dan suami yang sedang bersengketa. Ini dijelaskan dalam surah an-Nisa ayat 35. “Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan.”

Dalam hal Ali, sang khalifah berupaya mendamaikan antar sesama Muslimin. “Ini memang pantas,” kata orang-orang Khawarij itu.

Mengenai Perang Unta, Ibnu Abbas mengingatkan, ‘Aisyah adalah seorang ummul mu'minin, ibu orang-orang beriman. Ini jelas dinyatakan dalam surah al-Ahzab ayat enam. “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang Mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.”

TERAKHIR, menjadikan ‘Aisyah sebagai tawanan perang dan bahkan menganggapnya kafir, itu sangat terlarang. Perbuatan takfiri justru dapat menyebabkan mereka keluar dari Islam.

Ibnu Abbas berkata, “Apakah kalian telah memahami DI MANA LETAK KEKELIRUAN kalian?”

Mereka menjawab, “Ya.”

Setelah para duta mereka menerima keterangan dari sang sahabat Nabi, akhirnya sekira 2.000 ORANG KHAWARIJ ITU BERTOBAT.

Tebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.


Para Wahhabi selalu menuduh *Musyrik Bid'ah dan Sesat* terhadap *AMALIAH ASWAJA.* Mereka juga selalu bilang *Settingan & Dobbol* terhadap Gus Samsudin. Akan tetapi nggak pakai _LANDASAN AKAL_ bagaimana *KLASIFIKASI SETTINGAN* yang sebenarnya.

Padahal *SUDAH TERBUKTI* nyata *MELIHAT BUKTI ILMU HIKMAH,* mereka masih juga mengatakan "SETTINGAN" ... dan sudah *TERKENA SANTET* dan dalam keadaan sudah *TEPAR & TERLUKA* tapi mereka masih juga nyolot *BID'AH, SYIRIK, ILMU SESAT dan ILMU SIHIR !*

Padahal mereka sendiri yang membuat perjanjiannya ! Kalau Gus bersedia jika mereka bisa mengalahkan Dukun Yang Mereka anggap Settingan. Tapi saat SUDAH NYATA-NYATA TERKAPAR mereka malah menuduh kalau *"DUKUNNYA SURUHAN GUS SAMSUDIN".* dan Gus Samsudin harus bertanggung jawab. Piyee to Kiii ??

Apakah *AKAL PARA WAHHABI* INI BENAR-BENAR *SUDAH NGGAK BISA BERFUNGSI !* atau *HATI* MEREKA SUDAH *BUTA TULI* UNTUK bisa menerima kebenaran ?!?

*SHABARNYA GUS SAMSUDIN* sudah diterapkan ....  sampai nggak tahan saya melihatnya. Semoga Gus Samsudin diberikan kekuatan dalam Hati & Fisik. Sebab yang saya lihat, Beliau sudah *Sangat Kelelahan Lahir Batin.*

WAHHABI yang tak akan pernah mau SPORTIF saat melihat kebenaran,  membuat saya setuju dengan "BERSIKAP TEGA" terhadap mereka, agar *"PARA WAHHABI KUCLUK !"* tidak sembarang mempermainkan orang lain. Sebab kalaupun ditolong, mereka tetap selalu berkata dan bersikap sama ! Tambah lagi tak akan pernah mau berterima kasih setelah ditolong... !

Jadi saya sangat MENGAPRESIASI SIKAP Gus Samsudin dalam tayangan yang ini.

Maaf Guss ...
Ngomong yang lainnya ya Gus....
Sepertinya PERHATIAN ADMIN agaknya KURANG RESPON. Untuk PEREALISASIAN JANJI HADIAH SEBUAH GELANG jika mendapatkan 10 orang yang men-SUBCRIBE CHANNEL Njenengan, rupanya kurang mendapat tanggapan dari admin.

Mohon tanggungjawab santri bagian admin PERLU DIKONTROL. Namun saya MOHON MAAF, jika ternyata saya yang salah dalam menilai hal itu. Karena saya tidak mengerti keadaan sebenarnya disini (dipondok).

*KENALILAH KESESATAN WAHHABI JAHIL*

• Awalnya mengatakan "Ah Settingan!" ... lalu minta buktikan kalau nggak settingan. Begitu terbukti bukan settingan, lalu berkata *Apaa ituh itu kemusyrikan dan bersekutu dengan SETAN .. Sihir ini !*

Eh Begitu kepepet ... sebab sudah terkenai bahayanya dan dapat celaka ... lanjut ke CERAMAH deh ... kita muslim HARUS SALING TOLONG MENOLONG ???? .... Pretth Pretth .. !!

• Pokok tak sama dengan cara dan keyakinan mereka pasti dituduh *Bid'ah Kafir Syirik Sesat* tanpa dalil ! .... Sa' karepe dewe to ... !

• Menuduh sesat orang yang wirid ilmu chikmah tapi ternyata berharap mendapatkan pertolongan dari orang yang berilmu chikmah ... Mbulet to ... !

• Sudah ditolong dan ditunjukkan ilmu chikmah .... malah menuduh bersekutu dengan setan dan jauh dari rasa terima kasih ... Jahil to .. !

• Memaksakan kehendak sendiri tak peduli urusan orang lain. Pentingnya sendiri tak peduli kepentingan orang lain.

• Pesulap merah dulu dan pesulap merah yang ini sama saja ... Orang orang yang sudah terpengaruh pemikiran Wahhabi atau Kafirin Atheis yang tak mempercayai hal hal ghaib.

• Gemar menuduh sesat kepada orang yang diikuti kitab ilmunya. Memakai dalil orang yang telah ia anggap sesat ... Mbuletkan to !

GUS ... LIBATKAN POLISI SAJALAH GUS AGAR TAK BERKEPANJANGAN.

Saat ini NGGAK BISA DI ABAIKAN ! INI BENAR BENAR PARAH NIH WAHHAABI !
Kalau sudah begini API DALAM SEKAM... LICCIK & JAHAT !
Benar sekali kalau WAHHABI INI KHAWARIJ. Sudah GUS BERESKAN  SAJA Mereka semua !!!!

GAMBARAN AGAR KITA SADARI ...  *WAHHABI KHAWARIJ* MODEL APAPUN JANGAN SAMPAI DIBERIKAN TEMPAT DINEGERI INI. JIKA MEREKA BERKUASA ATAU MEMILIKI KEKUASAAN, MEREKA AKAN SEMENA MENA TERHADAP MUSLIM LAINNYA.

INGAAAAT SEDULUUUUR ... KALIAN HARUS JELI SIAPA PARA WAHHABI DI PEMERINTAHAN DAN SIAPA YANG BAKAL MENDUDUKI JABATAN PENENTU DI NEGERI INI.
MEREKA IBLIS IBLIS BERKEPALA ORANG !!!

Yaa Allah fitnah terbesar bagi ummat Islam saat ini ... SELAMATKAN KAMI BANGSA INDONESIA DARI KHAWARIJ KHAWARIJ ZHOLIM.

*CARA BERBICARA DENGAN WAHHABI*
Bawa pedang, bawa golok, bawa pentungan, bawa batu besar atau bawa pistol jika perlu lalu kalau mereka bilang *Bid'ah Musyrik Kafir & Sesat* ... langsung ayunkan apa yang kalian bawa itu kearah mulut mereka. Kalau perlu *Langsung Dibunuh Saja !*
Wahhabi Khawarij kalau dikasih hati akan ngelunjak dan menginjak injak *Harga Diri Ummat Islam Sunni.* Dan jika mereka menguasai negeri ini ... mereka bakal semena-mena ! Kini masih belum saja ...tapi nanti jika mereka duduk sebagai penentu kebijakan ... pastikan habis Maqom-Maqom Para Awliyaa' Allah di Bumi Nusantara. Dan mereka akan membatasi ruang lingkup Asy-Syafi'iyyah Al-Maturidiyyah Ash- Shufiyyah.


0 komentar:

Posting Komentar