Qodariah secara leksikal berasal dari bahasa Arab yaitu qadara artinya kemampuan dan kekuatan, sedangkan secara gramatikal Qadariah diartikan sebagai aliran yang percaya bahwa segala tindakan atau perbuatan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan.
Sedang Jabbariah adalah kebalikan dari itu, bahwa perilaku manusia segalanya ditentukan oleh Tuhan. Secara historis Jabbariah adalah sebuah madzhab yang muncul bersamaan dengan kehadiran Qadariyah di daerah Kurasan, adalah aliran dalam ilmu kalam yang berpandangan bahwa segala yang wujud di alam semesta, termasuk manusia, terikat pada Qadrat dan Irodat Allah SWT semata.
Jabbariah adalah pemahaman yang mengatakan bahwa amal shalih bukanlah sebab masuknya kita ke surga dalam segala hal, dan sebaliknya adalah Qadariyah, yang meyakini bahwa surga adalah bayaran dari amal kita secara mutlak.
Jabariyah memiliki keyakinan bahwa setiap manusia terpaksa oleh takdir tanpa memiliki pilihan dan usaha dalam perbuatannya.
Jabbariah adalah paham yang menafikan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyerahkan perbuatan tersebut kepada Allah.
Artinya, manusia tidak punya andil sama sekali dalam melakukan perbuatannya, Tuhanlah yang menentukan segala-galanya.
Keyakinan Jabbariah bertolak belakang dengan keyakinan Qadariyah namun keduanya dikatakan menyimpang dari akidah Ahlussunnah yang berada dipertengahan, karena menurut akidah Ahlussunnah mengenai takdir bahwa setiap manusia memiliki pilihan dan kebebasan dalam menentukan kehendak.
Manusia diperintahkan untuk berusaha yakni diperintah berbuat baik dan dilarang berbuat kejahatan, dijanjikan pahala atau diancam siksa atas konsekuensi dari perbuatannya, sementara apapun yang akan dilakukannya sudah ditetapkan (telah tertulis) dalam takdirnya, yang mana setiap makhluk tidak pernah mengetahui bagaimana takdirnya (baik atau buruk) kecuali setelah terjadinya (berlakunya) takdir itu.
0 komentar:
Posting Komentar